Surabaya (ANTARA News) - Naik perahu nelayan menjadi favorit sebagian besar wisatawan saat mengisi libur Lebaran 2015 sekaligus menikmati keindahan di laut Pantai Kenjeran Surabaya.

"Kalau bukan di Kenjeran, tidak ada lagi wisata naik perahu ke laut," ujar Irwan, salah seorang pengunjung asal Tuban, Jawa Timur, ketika ditemui di Taman Hiburan Pantai Kenjeran Surabaya, Senin.

Datang bersama keluarganya, ia mengaku sengaja dan berniat menumpangi perahu berkeliling di sekitar garis pantai, serta menyaksikan kemegahan Jembatan Suramadu dari sisi laut Kenjeran.

"Meski dari jauh, tapi keren. Jembatan Suramadu kelihatan dari perahu dan ini salah satu titik pemandangan wisata yang bagus," ucapnya.

Salah seorang pengunjung lainnya, Budiman, mengaku baru pertama kali datang ke Pantai Kenjeran dan penasaran dengan lokasi Gunung Pasir yang berada ratusan meter dari bibir pantai.

"Saya hanya mendengar cerita kalau di tengah laut ada Gunung Pasir yang meski pasang, namun pengunjung bisa berjalan-jalan di laut," katanya.

Dengan menumpangi perahu seharga Rp10 ribu per orang, bapak tiga anak itupun mencoba naik dan pergi langsung ke Gunung Pasir.

"Saya nanti akan turun dari perahu untuk membuktikan, apakah benar dasar lautnya dangkal dan berpasir seperti cerita orang-orang yang pernah ke sini," kata pengunjung asal Mojokerto tersebut.

Sementara itu, di Ken Park yang lokasinya tidak jauh dari THP Kenjeran, suasana ramainya pengunjung tak jauh berbeda.

Meski tak bisa bermain pasir secara langsung di pinggir laut, namun pengunjung yang didominasi anak-anak itu memilih menunggangi kuda.

Per sekali putaran, pengunjung dikenai tarif Rp15 ribu untuk satu orang, atau Rp20 ribu untuk kuda yang ditunggangi dua orang.

"Saya sering ke Kenjeran lama (THP Kenjeran), dan biar tidak bosan kali ini sengaja ke Ken Park. Di sini enak, selain bisa makan kuliner khas Kenjeran seperti sate kerang dan lontong kupang, anak-anak bisa naik kuda," kata Azizah, ibu dua anak asal Surabaya. 

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015