Bogor (ANTARA News) - Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, Jawa Barat, Untung Kurniadi menjamin pasokan air bersih untuk masyarakat akan aman dan mencukupi meskipun musim kemarau.

"Pasokan air PDAM hingga saat ini sangat lancar, cukup untuk menyaluri pelanggan dan masyarakat Bogor," kata Untung saat ditemui di Bogor, Rabu.

Untung mengatakan, untuk mengantisipasi dampak kemarau, PDAM Tirta Pakuan menaikkan tingkat kapasitas produksi dari 1.800 liter per detik, ditingkatkan menjadi 2.050 liter per detik.

"Ini untuk mengantisipasi kekeringan, kita (PDAM) juga menyiapkan mobil tangki untuk melayani wilayah yang mengalami kesulitan pasokan air bersih," katanya.

Ia mengatakan, saat ini cakupan layanan PDAM Tirta Pakuan baru 79,1 persen, ada 19 persen wilayah yang belum terlayani oleh fasilitas air bersih dari PDAM. Mobil air tangki disiagakan untuk melayani 19 persen wilayah yang belum terlayani.

Pasokan air PDAM Tirta Pakuan 80 persen berasal dari air permukaan, Sungai Cisadane, dan mata air. Hingga saat ini pasokan air permukaan masih lancar sehingga mampu memenuhi kebutuhan 130 ribu pelanggan.

Untung mengatakan, Selasa (21/7) malam pihaknya baru mengirimkan tiga unit tangki air untuk masyarakat Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan yang mengalami kesulitan air bersih akibat kekeringan.

"Kami kirim 9.000 liter air bersih bagi 200 kepala keluarga di dua RW," katanya.

Ia menjelaskan, pasokan air bersih ini merupakan upaya PDAM Tirta Pakuan membantu sejumlah warga Kota Bogor yang kesulitan air bersih akibat kemarau. Selain mengirimkan mobil tangki, PDAM juga mendirikan tangki portable di perbatasan RW 11 dan RW 3 di Kelurahan Mulyaharja dengan kapasitas 6.000 liter.

"Kita bisa isi setiap hari tergantung permintaan warga, sehingga warga tidak perlu kesulitan air lagi," kata dia.

Untung menambahkan, PDAM Tirta Pakuan siap melayani warga yang kesulitan air bersih, dapat langsung menghubungi call center di nomor 0251-8324111. Petugas dapat melayani permintaan warga dalam 24 jam.

"Warga dapat pasokan air secara gratis, hanya ada syaratnya, harus ada surat resmi ke PDAM yang ditandatangani lurah dan camat," katanya.

Sementara itu, Stasiun Klimatologi BMKG Dramaga, memprediksikan musim kemarau akan berlangsung hingga akhir Oktober mendatang. Musim hujan akan datang terlambat dari biasanya karena ada tiga gejala yang mempengaruhi iklim di wilayah Bogor.

"Ada tiga gejala yang mempengaruhi musim kemarau di wilayah Bogor khusunya dan Jawa Barat umumnya. Pertama karena elnino aktif, kedua Munson Australia, dan Dipolmode (selisih) atau perbedaan suhu muka laut antara sebelah Barat Sumatera dengan Afrika bagian Timur, jadi kalau panas Afrika maka dipolmode akan begeser ke Afrika timur, sehingga wilayah Indonesia mengalami kekurangan curah hujan," kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG, Dramaga Bogor, Dedy Sucahyono.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015