Pekannaru (ANTARA News) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Riau kesulitan mengevakuasi seekor gajah Sumatera liar, yang berkeliaran di permukiman dan membuat panik warga di Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru, Riau, Jumat malam.

Berdasarkan pantauan Antara, proses evakuasi sudah memakan waktu lebih dari tujuh jam, dan melibatkan dua ekor gajah jinak. BBKSDA Riau dibantu oleh TNI dan Polri bersama WWF masih kesulitan menjinakan gajah liar itu akibat ribuan warga berkerumun menonton di tempat kejadian.

Gajah Sumatera (elephas maximus sumatranus) liar tersebut mulai terlihat berkeliaran di permukiman warga di Kelurahan Sail, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru sejak Jumat dini hari (24/7) sekitar pukul 02.00 WIB.

Warga setempat sempat berusaha menghalau satwa bongsor itu secara swadaya, namun tidak berhasil. Gajah jantan liar itu akhirnya bersembunyi di hutan sekunder yang ada di sekitar permukiman.

Supartono mengatakan gajah liar jantan ini diperkirakan adalah satwa yang sama yang sebelumnya terdeteksi saat bulan Ramadan di Kecamatan Rumbai Pesisir pada pertengahan Juli lalu.

"Ini adalah gajah liar jantan yang umurnya diperkirakan 16-20 tahun. Sifat gajah jantan remaja ini tidak ikut dalam kelompok, dan karena terus terusir maka dia disorientasi," kata Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau, Supartono.

Meski tidak merusak rumah warga, namun gajah jinak itu sempat melukai seorang warga bernama Alam Tanjung karena terseruduk gajah liar yang tiba-tiba menyerang warga yang mencoba menghalau. Warga itu masih beruntung masih selamat dan hanya mengalami luka memar.

"Dia sangat beruntung masih bisa selamat, karena kalau gajah liar sudah mengamuk akan sulit dielakan, " katanya.

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015