Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Inggris berencana membangun satelit mikro untuk kegiatan di bidang kemaritiman sebagai tindak lanjut perjanjian kerja sama kemaritiman kedua negara saat kunjungan Perdana Menteri Inggris David Cameron.

Pembahasan rencana tersebut tertuang dalam lokakarya tentang penerapan teknologi ruang angkasa untuk kemaritiman.

Lokakarya yang dibuka Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI Indroyono Soesilo itu turut dihadiri Menteri Energi dan Perubahan Iklim Inggris Amber Rudd, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin serta Kepala Balitbang Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Achmad Poernomo.

"Setelah perjanjian kerja sama ditandatangani, maka akan segera dibentuk Forum Kemaritiman Indonesia-Inggris dan hasil lokakarya akan ditindaklanjuti di dalam forum tersebut," kata Menko Indroyono seperti dikutip dari siaran pers.

Ia menggarisbawahi kesepakatan kedua negara berkaitan dengan kerja sama Perubahan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 yang memerlukan pemanfaatan teknologi ruang angkasa.

Sementara itu, Kabalitbang Kelautan dan Perikanan KKP Achmad Poernomo mengatakan penerapan satelit penginderaan jauh akan dimanfaatkan untuk sektor perikanan.

Lokakarya yang digelar di Jakarta, Selasa, itu dihadiri sejumlah pakar dan industrialis Inggris. Pembicara dari pihak Inggris antara lain Badan Ruang Angkasa Inggris, Airbus, Inmarsat, SSTL dan SatApp Chatapult.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia dan Inggris menyepakati empat kerja sama yang ditandatangani di sela-sela kunjungan Perdana Menteri Inggris David Cameron ke Indonesia, Senin sore (27/7/2015).

Keempat nota kesepahaman yang ditandatangani masing-masing kerja sama di bidang maritim, bidang pencegahan terorisme dan kejahatan transnasional, bidang penelitian dan inovasi, serta bidang penerbangan dan antariksa nasional.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015