Kupang (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua merencanakan akan membangun 75 embung baik di Pulau Sabu maupun pulau Raijua, untuk kepentingan pertanian serta pemenuhan kebutuhan air bersih warga.

"Rencana pembangunan 75 embung yang dialokasikan dari APBD Kabupaten Sabu Raijua itu juga akan dikombinasikan dengan rencana pembangunan tujuh buah embung oleh Balai Sungai II di daerah ini," kata Bupati Sabu Raijua Marthen Dira Tome yang dihubungi dari Kupang, Rabu.

Dia mengaku, Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua memprioritaskan pembangunan embung karena daerah itu sangat memerlukan air untuk aneka kegiatan seperti pertanian dan sebagainya.

"Masyarakat di sini perlu ditolong untuk bisa memanfaatkan lahan kosong yang selama ini dibiarkan terlantar begitu saja karena kering. Kita siapkan air sehingga mereka bisa melakukan aktivitas di atas lahan mereka," katanya.

Ia menjelaskan, 75 unit embung yang didanai APBD Kabupaten Sabu Raijua tahun 2015 ini, 25 unit sudah selesai dibangun di Pulau Raijua dan sisanya di pulau Sabu sedang dalam proses pengerjaan.

Pola pembangunan 75 embung itu, kata dia, dilakukan dengan cara swakelola menggunakan dana sebesar Rp50 juta untuk setiap embungnya. "Kita bangun dengan sistem swakelola dengan maksud supaya masyarakat bisa ikut bekerja dan mengawasi dengan baik," katanya.

Embung swakelola ini katanya, akan menampung air sebanyak 3.000 meter kubik yang akan dimanfaatkan petani untuk menanam tanaman palawija dan tidak untuk mengairi sawah.

Karena itu lanjutnya, untuk bisa membantu masyarakat mengerjakan lahan persawahan, pemerintah sudah mengusulkan agar dalam perubahan APBD tahun berjalan dialokasikan anggaran untuk membangun empat unit embung berskala besar, seperti embung Guriola yang akan menampung air sebanyak 450.000 meter kubik. Waduk berskala besar seperti Guriola itu akan dibangun di kecamatan Liae.

"Karena pembangunan waduk ini sangat membantu masyarakat maka pemerintah mulai tahun depan menganggarkan pembangunan waduk sebanyak 100 unit. Jadi lima tahun ke depan akan dibangun 500 unit, dan itu sudah sangat menolong masyarakat daerah ini," katanya.

Kasubid Perencanaan Wilayah Sungai pada Direktorat Bina Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) Direktorat Jenderal SDA Kementerian PUPR Charisal Manu, secara terpisah mengatakan, Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menyediakan dana sebesar Rp6 triliun untuk membangun enam waduk di Nusa Tenggara Timur.

Pembangunan waduk ini untuk mengatasi kekurangan air di daerah itu sekaligus menghadapi fenomena alam El Nino yang cenderung menimbulkan musim kering berkepanjangan.

Enam waduk yang akan dibangun adalah waduk Kolhua, Rotiklot, Temef, Napunggete, Manikin dan Lambo.

Dia menjelaskan, keenam waduk tersebut sudah masuk dalam perencanaan Kementerian Pekerjaan Umum, sehingga tetap diperjuangkan untuk direalisasikan secara bertahap sesuai dengan ketersediaan anggaran yang ada. "Desain keenam waduk itu sudah selesai tinggal teknis pelaksanaannya dan koordinasi yang intensif dari pemerintah daerah bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II," katanya.

Pewarta: Yohanes Adrianus
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015