Semarang (ANTARA News) - Real Estate Indonesia (REI) Penguatan dolar Amerika Serikat terhadap mata uang rupiah memengaruhi harga jual rumah.

"Penguatan dolar AS ini berakibat pada tingginya ongkos produksi mengingat banyak material bangunan yang masih harus diimpor," kata Ketua Bidang Promosi dan Publikasi DPD REI Jateng Dibya K Hidayat di Semarang, Rabu.

Menurutnya, beberapa material bangunan yang masih harus diimpor yaitu barang hasil pabrikan di antaranya besi, baja ringan, dan semen.

"Dengan penguatan dolar As tentu harga barang impor juga akan meningkat dan ini sangat memengaruhi harga jual rumah," katanya.

Sejauh ini pihaknya belum dapat memastikan harga rumah akan mengalami kenaikan hingga berapa persen karena para pengembang masih melakukan penghitungan.

Meski demikian, pihaknya berharap daya beli masyarakat tetap terjaga sehingga penjualan rumah tidak mengalami penurunan.

Di sisi lain, pihaknya tidak berharap banyak pada pelaksanaan REI ekspo keenam di tahun ini yang dilaksanakan dari tanggal 29 Juli-9 Agustus di Mal paragon tersebut.

"Jika biasanya ada target transaksi maka pada ekspo kali ini tidak ada target transaksi, bagi kami yang penting adalah rumah yang kami tawarkan laku terjual," katanya.

Sementara itu, pameran kali ini diikuti oleh 16 pengembang. Seharusnya, jumlah peserta lebih dari itu namun ternyata ada beberapa pengembang yang mengundurkan diri dan tidak jadi mengikuti pameran.

"Kami tidak tahu apa alasan mereka mengundurkan diri, bisa jadi karena mereka pesimis dengan pasar kali ini mengingat kondisi ekonomi sedang lesu," katanya.

Pewarta: Aris Wasita Widiastuti
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015