Jakarta (ANTARA News) - Penyanyi asal Sumatera Utara, Judika Sihotang, melakoni drama musikal Batak berjudul "Gondang Kemerdekaan" yang diselenggarakan pada 22-23 Agustus dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan ke-70 Republik Indonesia.

"Ini pertama kali saya terlibat musikal Batak. Saya bangga karena drama musikal dibawa ke dalam acara Batak. Akhirnya ini jadi kenyataan," kata Judika usai konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Meskipun tidak menjadi pemeran utama, pria yang besar di Tanah Karo tersebut mengaku bangga karena memerankan dirinya sendiri sebagai seorang perantau yang suka menyanyi dan menghibur ibunya di kala sedih.

Judika sendiri mengaku memiliki keeratan antaretnis Batak dan banyak dibantu oleh mereka ketika dirinya merantau di Jakarta hingga akhirnya bisa menjadi penyanyi ternama Tanah Air seperti sekarang.

Selain Judika, ada beberapa artis Batak lainnya yang akan memerankan drama bertema kebudayaan lima subetnis Batak ini, seperti Bambang Reguna Bukit (Bams "Samson"), Maria Calista, Victor Hutabarat dan Edy Silitonga.

Drama musikal "Gondang Kemerdekaan" merupakan drama musikal pertama yang menggabungkan lima subetnis ("puak") Batak, yaitu Toba, Karo, Simalungun, Pak-Pak, dan Mandailing (Tapanuli Selatan).

"Drama ini akan menampilkan keunikan bahasa, lagu, tarian dan alat musik yang berasal dari masing-masing puak. Kita tahu bahwa antaretnis bahasanya saja beda, nanti akan terlihat dari improvisasi para pemain," kata Eksekutif Produser Drama "Gondang Kemerdekaan", Loly Hutapea.

Keunikan lain dari drama ini adalah perpaduan musik etnik dari alat musik tradisional Batak, yakni "Gondang" dan musik klasik orkestra yang dikemas secara harmonis.

"Ada 50 pemain Gondang dan 25 pemain orkestra yang menghasilkan perpaduan aransemen musik yang indah dari tradisional maupun modern," kata Loly.

Drama "Gondang Kemerdekaan" akan diselenggarakan pada 22-23 Agustus mendatang di Teater Besar Taman Ismail Marzuki dengan kisaran harga tiket masuk sebesar Rp500 ribu-Rp2,5 juta.

Pewarta: Mentari DG
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015