Presiden Indonesian Diaspora Network (IDN) Global, Mohamad Al-Arief kepada Antara Jakarta, Kamis mengatakan pertemuan CID III mendapat dukungan dari pemerintah Indonesia melalui Kementrian Luar Negeri berkoordinasi dengan seluruh kementrian dan lembaga terkait.
Ia mengatakan, pertemuan ini adalah upaya diaspora Indonesia di luar negeri untuk bersinergi dengan segenap komponen bangsa di Tanah Air di kalangan pemerintah, legislatif, sektor swasta akademisi dan masyarakat sipil untuk memecahkan permasalahan bangsa.
Pada pertemuan CID III ini, dibahas beberapa isu penting perihal Kota Layak Huni, Kesehatan, Pendidikan Tinggi, Ekonomi, Kuliner, Ekonomi Kreatif, Dwi Kewarganegaraan, Kemaritiman, Kepemudaan dan masih banyak lagi.
Pertemuan CID III diharapkan dihadiri diaspora Indonesia yang tersebar di berbagai belahan dunia antara lain dari Amerika Serikat, Belanda, Jerman, Perancis, Qatar, China, Australia dan diharapkan dihadiri sekitar 15.000 orang
CID III direncanakan dibuka Presiden Joko Widodo dihadiri beberapa menteri Kabinet Kerja antara lain Menteri Luar Negeri, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi, Kepala Badan Ekonomi Kreatif, beberapa tokoh masyarakat di antaranya Yenny Wahid, Budi Soehardi dan Imam Prasodjo.
Arief mengatakan kongres ini tidak hanya memfasilitasi bertemunya diaspora dengan pemerintah dan tokoh masyarakat di Indonesia tapi kami juga mendorong capaian diaspora yang sudah berhasil seperti kota layak huni, dwi kewarganegaraan.
Ketua IDN Australia, Frans Simarmata mengatakan panitia IDN mengajak masyarakat mendaftarkan diri dan hadir pada pertemuan CID III untuk memberikan pemikiran dan juga masukannya di berbagai topik pembahasan CID III.
Peserta yang berminat menghadiri pelaksanaan CID III pada 12-13 Agustus di Hotel Bidakara dan SMESCO Convention Hall , Jakarta, Indonesia dapat mendaftarkan di website: www.cid-3.com.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015
