Surabaya (ANTARA) - General Manager PLN UID Jawa Timur Ahmad Mustaqir menyatakan energi nuklir berperan signifikan sebagai base load yang andal dan rendah karbon untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060 melalui transisi energi.
Ahmad menuturkan melalui pengelolaan yang tepat maka nuklir dapat menjadi salah satu solusi dalam menjaga ketahanan energi sekaligus mendukung dekarbonisasi sektor kelistrikan.
“Transisi energi tidak bisa hanya bertumpu pada energi baru terbarukan (EBT) seperti surya, angin, dan hidro,” katanya di Surabaya, Rabu.
Ahmad mengatakan pengelolaan nuklir yang tepat dapat mendukung transisi energi yang tidak hanya bisa bergantung pada surya, angin, dan hidro.
Baca juga: Poltek Nuklir BRIN siapkan SDM dukung PLTN komersial 2032
Ia menjelaskan PLN berperan untuk mendukung implementasi, mengintegrasikan pembangkit listrik nuklir ke dalam sistem kelistrikan di masa depan, serta memiliki kapabilitas dan studi mendalam.
Selain itu, PLN juga berperan dalam merumuskan langkah konkret yang akan memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
Direktur Teknologi, Engineering dan Keberlanjutan PT PLN (Persero) Evy Haryadi menyebutkan dalam roadmap NZE Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (2025-2034) akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir berkapasitas 2x250 MW.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.