Jakarta (ANTARA) - Program kemitraan global publik Changing Diabetes in Children (CDiC) di Indonesia berkomitmen untuk menjangkau sekitar 100 ribu anak dan remaja dengan diabetes tipe 1 mendapatkan perawatan yang layak untuk bisa hidup sehat.

“Kami berkomitmen penuh memastikan setiap anak dengan diabetes tipe 1 mendapatkan perawatan, edukasi, dan dukungan yang komprehensif,” kata Market Access & Public Affairs Director dari Novo Nordisk Indonesia, Banarsono Trimandojo, dalam diskusi bersama media di Jakarta, Rabu.

CDiC juga berkomitmen meningkatkan kesadaran masyarakat dan tenaga kesehatan akan potensi diabetes tipe 1 pada anak sehingga menurunkan angka under diagnosis dan misdiagnosis.

Banarsono mengatakan Novo Nordisk memegang prinsip 'No Child Should Die from Diabetes', dan berkomitmen menjangkau kurang lebih 100 ribu anak dan remaja yang rentan terhadap diabetes tipe 1 sampai tahun 2030.

Sejak CDiC berjalan di Indonesia tahun 2021, program yang diketuai oleh pakar endokrin anak Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A(K) Subsp. End., FAAP FRCPI (Hon.), sudah menjangkau sekitar 2.085 anak.

Baca juga: 70 persen anak telat terdiagnosis diabetes tipe 1

Program ini juga berfokus pada pemberdayaan keluarga, tenaga kesehatan dan kemandirian pasien serta membangun sistem kesehatan yang berkelanjutan.

“Melalui kemitraan dengan IDAI, dengan Kementerian Kesehatan, dan fokus kami adalah membangun kapasitas sistem kesehatan dengan pendidikan pasien, penguatan tenaga kesehatan,” kata Banarsono.

Ketua CDiC Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A(K) Subsp. End., FAAP FRCPI (Hon.), mengatakan sejak 2021, CDiC telah mendidik 6.243 tenaga kesehatan terdiri atas dokter anak, dokter umum, perawat, dan dietisien.

Dia mengatakan dengan adanya pendataan anak dengan diabetes tipe 1 di CDiC, gula darah anak bisa terkontrol dan termonitor dengan baik.

“Rata-rata HbA1c atau gula rata-rata selama 3 bulan itu cukup baik, dan juga dengan kita berikan strip gula darah 4 kali per hari, itu dia cukup baik sekarang. Jadi rata-rata gula darah mereka itu tidak ada lagi yang di atas 250,” kata ketua CDiC Prof. Aman.

Aman mengatakan CDiC menargetkan pembangunan 22 klinik diabetes di seluruh Indonesia pada 2029, serta memperbaiki sistem rujukan agar penderita diabetes tipe 1 bisa langsung mendapatkan insulin setelah berkonsultasi dengan dokter mulai dari tingkat puskesmas.

CDiC juga memberikan edukasi kepada anak dan orang tua dengan lima pilar diabetes yakni insulin, pola makan, monitor gula darah, olahraga dan edukasi terhadap kesehatan seumur hidup.

Baca juga: CDiC latih kemandirian anak penyandang diabetes melalui 3 in 1 Camp

Baca juga: IDAI tengarai patogen hingga zat kimia sebagai pencetus diabetes

Baca juga: CDiC kemukakan lima pilar intervensi efektif pasien diabetes tipe 1

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.