Jakarta (ANTARA News) - Lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa membantu penyaluran air bersih untuk warga yang mengalami bencana kekeringan di Desa Ridogalih, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi sejak Rabu (29/7) hingga Jumat (31/7).

“Tim telah melakukan dropping sebanyak 67.400 liter air bersih di Desa Ridogalih, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi. Sebanyak 580 kepala keluarga menjadi pemetik manfaat,” kata Direktur Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, Asep Beny, dalam siaran pers yang diterima Antaranews di Jakarta, Minggu.

Menurut Asep warga mengalami berbagai dampak kekeringan. Contohnya di Desa Ridogalih, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi di mana masyarakatnya mayoritas berprofesi sebagai petani mengalami gagal panen.

“Gagal panen yang ada di Desa Ridogalih cukup banyak. Ada lah separuhnya yang gagal panen. Yang lainnya bisa panen tapi hasilnya tidak begitu bagus. Banyak padi yang kosong. Orang tua saya petani. Selama hampir tiga bulan ini orang tua saya tidak ada aktivitas sama sekali karena sawah kering,” kata salah satu warga Desa Ridogalih, Abdul Aziz (25).

Sementara itu Direktur Pengembangan Sosial Dompet Dhuafa Nana Mintarti mengatakan Dompet Dhuafa menyiapkan strategi jangka pendek, jangka menengah, hingga jangka panjang untuk mengatasi kekeringan.

“Respon cepat kami adalah dropping air berupa mobil keliling ke daerah di Jabodetabek seperti yang dilakukan di Kecamatan Cibarusah dan sejumlah kota di Pantura,” katanya.

Selain itu, lanjutnya, kemungkinan wilayah lain yang akan dibantu air bersih adalah Serang dan Lebak di Banten.

"Kemudian beberapa wilayah program pertanian Dompet Dhuafa seperti di Blora, Tuban, dan Ponorogo juga menjadi sasaran,” kata Nana.

Nana mengungkapkan sejumlah strategi jangka menengah juga dirancang Dompet Dhuafa dalam penanganan bencana kekeringan.

Strategi tersebut berupa pembuatan tandon atau bak penampungan air berbasis fasilitas publik seperti masjid di wilayah yang mengalami kekeringan. Pembuatan tandon air memudahkan saat penyaluran air dilakukan. Selain untuk kebutuhan memasak, tandon air juga bisa dimanfaatkan sebagai cadangan air. Tandon air ini dibuat permanen.

“Hingga saat ini program Air untuk Kehidupan berjalan di 34 titik seluruh Indonesia. Dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 40.885 jiwa,” jelas Nana.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015