Kupang (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat kekeringan di daerahini meluas setelah jumlah wilayah yang dilanda kekeringan di sini terus bertambah.

Pekan lalu, BPBD NTT mencatat 18 dari 22 kabupaten/kota di NTT dilanda kekeringan, tetapi pekan ini bertambah menjadi 20 kabupaten, kata Kepala BPBD NTT Tini Tadeus kepada Antara di Kupang, Senin.

Menurut dia kekeringan itu akibat anomali iklim yang berdampak pada berkurangnya curah hujan pada 2015.

"Sesuai laporan yang kami terima sampai hari ini, terdapat 20 Kabupaten di NTT yang dilanda kekeringan, kecuali Kabupaten Malaka dan Kota Kupang. Untuk spot kekeringannya di 270 Desa dan Kelurahan," kata Tini.

Ke-20 kabupaten itu adalah Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Nagekeo, Ngada, Sikka, Ende, Flores Timur, Lembata, Alor, Rote Ndao dan Sabu Raijua.

Dia mengatakan, langkah yang sedang dilakukan adalah mengoptimalkan pemanfaatan aset, berupa mobil tanki yang sudah dibagikan, dan tangki yang dimiliki Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Sosial di Kabupaten dan Kota untuk mendistribusikan air langsung ke masyarakat.

Langkah lain adalah memanfaatkan alat penjernih air yang sudah dibagikan untuk mengolah air yang dimiliki masyarakat dan mengupayakan pembuatan sumur dangkal serta sumur bor di daerah yang memiliki potensi air tanah, kata Tini Tadeus.

Dia mengatakan, upaya yang pemerintah ini diharapkan dapat mengurangi beban masyarakat yang sedang sulit air.

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015