Denpasar (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka menekankan percepatan penyelesaian masalah alih fungsi lahan di Bali untuk mencegah bencana alam seperti banjir tidak terulang kembali.

"Saya titip untuk masalah alih fungsi lahan, tapi saya yakin dari kepala daerah semua sudah memperhatikan dan ini Presiden kemarin memerintahkan segera menyelesaikan masalah di sini," kata Wapres Gibran Rakabuming Raka di sela meninjau pengungsi di Banjar Tohpati, Denpasar, Bali, Jumat.

Wapres Gibran mengakui pembangunan di Bali terbilang masif dan cepat turut menyebabkan persoalan alih fungsi lahan.

Untuk itu, mantan Wali Kota Solo itu meminta agar pemerintah daerah memberikan perhatian lebih terhadap daerah serapan air dan pengelolaan drainase dan sanitasi.

"Agar tiap tahun tidak terjadi banjir seperti ini dan kami ingin nanti pasca-kejadian ini diperhatikan recovery (pemulihan) terutama sektor pariwisata jadi bisa pulih lagi," ucap Wapres Gibran.

Penekanan tersebut disampaikan Wapres RI berdasarkan hasil dialog dengan para pengungsi di Posko Pengungsian Denpasar Timur di Balai Banjar Tohpati.

Baca juga: BNPB modifikasi cuaca di Jatim antisipasi banjir seperti Bali

Para pengungsi yang berasal dari kawasan permukiman Jalan Siulan Denpasar tersebut di antaranya mengeluhkan adanya proyek pengembang yang tidak mengindahkan aspek lingkungan serta perlunya optimalisasi sistem drainase.

"Yang paling penting tolong solusi atas penyelesaian banjir. Mohon atensi bapak bisa memberi masukan dengan para ahli, soal pengairan karena sumber air sudah jelas, cuma gorong-gorong hanya satu, mohon solusi ke depan," ucap salah satu pengungsi ketika dialog dengan Wapres RI.

Sementara itu, menjawab aspirasi pengungsi tersebut, Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengungkapkan pihaknya telah melakukan perbaikan drainase.

Namun, lanjut dia, banyaknya sampah dan ada satu unit kendaraan yang terjebak di saluran air saat banjir turut memperparah luapan air.

"Kami sudah melakukan perbaikan drainase sepanjang sungai itu, tapi di got ada mobil masuk, ada sampah itu-lah yang menyebabkan penyumbatan. Artinya ada pemulihan drainase tapi sekarang sumber air luar biasa besar," ucapnya.

Baca juga: Kemensos salurkan bantuan dan personel bantu korban banjir di Bali

Baca juga: Bali dinyatakan berstatus darurat selama sepekan akibat banjir

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.