Ini untuk pertama kalinya diadakan `coaching clinic` bagi para pelatih Pusat Pendidikan dan Pelatihan Olahraga Pelajar (PPLP) dari seluruh provinsi di Indonesia dengan melibatkan pelatih asing,"
Jakarta (ANTARA News) - Dua pelatih sepak bola asal Argentina, Miguel Angel Ramon Rossi dan Gustavo Andres Raguseo, didatangkan ke Indonesia untuk menjadi narasumber dalam kegiatan Pelatihan Pelatih Olahraga Tingkat Muda yang akan berlangsung pada 7-14 Agustus 2015 di Semarang, Jawa Tengah.

"Ini untuk pertama kalinya diadakan coaching clinic bagi para pelatih Pusat Pendidikan dan Pelatihan Olahraga Pelajar (PPLP) dari seluruh provinsi di Indonesia dengan melibatkan pelatih asing," ujar Asisten Deputi Tenaga Keolahragaan pada Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Sunyoto dalam acara penyambutan kedua pelatih tersebut di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, Rabu sore.

Kedatangan dua pelatih Argentina tersebut merupakan realisasi dari nota kesepahaman kerja sama yang ditandatangani oleh pemerintah Indonesia dan pemerintah Argentina pada Juli 2009.

Miguel (45) dan Raguseo (32) selama tujuh hari di Semarang akan secara intensif memberikan pelatihan dan bertukar pengalaman dengan 40 orang pelatih sepak bola yang berasal dari 12 PPLP seluruh Indonesia serta beberapa klub sepak bola junior dan pelajar lainnya seperti Pertamina Foundation.

Miguel yang mengaku mengenal Indonesia dari keindahan alamnya, telah bicara dengan Dubes Indonesia untuk Argentina Jonny Sinaga terkait kondisi persepakbolaan di Tanah Air terutama pembinaan pemain remaja dan junior.

Dubes mengatakan sebenarnya banyak anak-anak Indonesia yang berbakat dalam sepak bola namun ketika semakin dewasa bakat dan kemampuan mereka menghilang, ujar Miguel yang dalam sesi wawancara dengan wartawan didampingi oleh penerjemah dari Kementerian Luar Negeri.

Untuk itu, ia dan Raguseo sudah siap membagikan bentuk dan sistem kepelatihan yang mereka jalani di Argentina untuk bisa dipraktikkan oleh para pelatih sepak bola junior di Indonesia.

"Kami akan mengajarkan satu bentuk permainan yang kami ketahui. Dari situ pelatih sepak bola di Indonesia bisa memodifikasi sesuai gaya mereka sendiri," kata Miguel.

Ia berharap kerja sama tersebut dapat membantu melahirkan pesepakbola muda berbakat di Indonesia karena anak yang berbakat dalam sepak bola harus terus dibina secara berkelanjutan.

Miguel pernah menjadi pelatih beberapa klub diantaranya klub Renato Cesarini (1992-1997), Atletico Banfield (1997), San Luis Potosi, Meksiko (1998-1999), Barcelona Sporting Klub, Ekuador (2005), Tiro Federal Argentino Rosario (2006), Sporting de Bigand (2007-2008), Real Espanyol Barcelona (2009), Perro Carril Oeste (2010), Sol de America (2010-2011), Perez Zeledon, Kosta Rika (2012-2013), dan Atletico Acebal (2013).

Sementara Raguseo pernah melatih klub Ateneo Sagrado Corazon (2005), Aprendices de Casiida (2008-2009), Regatas Rosario (2008-2009), Atletico Central Cordoba, Yayasan Leo Messi (2011-2013), Carabobo F.C. (2014), Tiro Federal (2015), dan Sportivo Rivadavia de San Genaro.

Pewarta: Yashinta DP
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015