Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Marinir TNI Angkatan Laut bekerja sama untuk menyelamatkan terumbu karang di seluruh perairan Indonesia lantaran banyak terumbu karang yang mengalami kerusakan.

KSAL Laksamana TNI Ade Supandi dalam sambutannya pada acara Seminar Nasional Penyelamatan Terumbu Karang, di Jakarta, Kamis, mengatakan, kegiatan penyelamatan terumbu karang merupakan implementasi pengabdian dan pelestarian ekosistem pesisir Indonesia yang mendukung kebijakan pemerintah menjadikan Indonesia sebagai poros maritim.

"Implementasi TNI Angkatan Laut di mana salah satu tugasnya adalah pemberdayaan pertahanan. Bina ruang alat, dan kondisi juang. Dan memang dibagi sesuai fungsi dan kapasitas. Ada kegiatan bedah pesisir dan libatkan Kementerian Kelautan dan Perikanan dan UKM," kata Ade.

TNI AL, khususnya Korps Marinir akan melakukan penanaman satu juta bibit terumbu karang di daerah seluas 100 hektar yang berada di 51 lokasi dengan 243 titik penanaman. Kegiatan penyelamatan terumbu karang dimulai sejak bulan Mei 2015.

"Dengan adanya penanaman terumbu karang, diharapkan ikan makin banyak yang berada di perairan Indonesia," katanya.

Menurut data KKP, saat ini hanya 30 persen terumbu karang di Indonesia yang masih baik, sisanya rusak atau rusak berat.

"Ini kegiatan sosial TNI AL. Kami manfaatkan pasukan di daerah, Marinir kan pasukan amfibi TNI AL. Mereka kan unsur hidupnya di laut. mereka laporan ke saya banyak terumbu karang rusak. Ada yang dibom, diambil yang akhirnya dijadikan hiasan di aquarium, disianida," tutur Ade.

Kegiatan ini disebut Ade merupakan kegiatan bersama di mana Marinir sebagai pihak yang menginisiasi. Beberapa hari lalu, Dankormar telah melakukan penanaman terumbu karang di Pulau Damar, Kepulauan Seribu.

Tak hanya itu, prajurit-prajurit Marinir di berbagai daerah bersama-sama dengan unsur masyarakat, pemda, KKP, dan pihak-pihak terkait lainnya melakukan penanaman terumbu karang.

"Diharapkan dengan kegiatan ini bisa membahagiakan masyarakat karena tidak semua orang mampu menaman terumbu karang dengan kedalaman 3-8 meter. Harapannya ikan makin banyak beranak pinak," tutur Ade.

Tak hanya soal terumbu karang, TNI AL juga berencana akan melakukan program terkait dengan hutan bakau. Ini sebagai salah satu bentuk dari visi Presiden Jokowi yang ingin menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

"Bukan hanya terumbu karang, saya kemarin menghadap Presiden tapi juga kualitas hidup hutan bakau, itu media tempat tumbuhnya ikan-ikan. Memang paling banyak di Indonesia. Ini artinya Indonesia tempat beranak pinak ikan-ikan di tempat lain. KKP juga sudah instruksikan perwakilan mereka di daerah untuk membantu," jelas KSAL.

Dankormar Mayjen TNI (Mar) Buyung Lalana, mengatakan, pihaknya telah menanam terumbu karang hampir di seluruh wilayah Indonesia. Ada sekitar 257 titik, mulai dari Sabang sampai Merauke.

Pada bulan Juli 2015, tidak kurang 400 ribu bibit terumbu karang dengan luas kawasan tanam lebih dari 30 hektar di berbagai tempat yaitu, Pantai Labuhan Brondong Lamongan, Pantai Desa Gisik Cemandi Sedati, Pantai Delegan, Pantai Riang Desa dan Pulau Weh. Serta Pantai Bama Sidoarjo, Pantai Pasir Putih, Pantai Tugu Trikora, Pantai Kadingaren, Pulau Pramuka Kepulauan Seribu dan Pantai Teluk Ratai.

Korps Marinir tengah gencar melakukan penanaman Terumbu Karang melalui program Save Our Littoral Life. Melalui nota kesepahaman, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pun menggandeng Marinir untuk bekerjasama dalam program tersebut.

"Masih ada beberapa rangkaian kegiatan berikutnya, di antaranya puncak acara penyelamatan terumbu karang melalui konservasi dan rehabilitasi terumbu karang (transplantasi karang) terbesar dan terluas," ucap Dirjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau kecil (KP3K) Sudirman Saad.

Rencananya acara tersebut akan digelar pada tanggal 16 Agustus 2015 di Pulau Weh, Sabang, Aceh, dan akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Kegiatan tersebut menurut Sudirman sekaligus sebagai kado peringatan RI ke-70 dan akan memecahkan rekor.

"Kita harap kita bisa membangun kawasan konservasi. Hasil dari seminar ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi, menggalang komitmen berbagai pihak dalam pengelolaan terumbu karang di Indonesia," kata Sudirman.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015