Los Angeles (ANTARA News) - Petinju Floyd Mayweather mendapat serangan kritik akibat memilih lawan Andre Berto pada pertandingnnya yang ke 49 karena dinilai bukan merupakan lawan yang sepadan

Pada pertandingan yang akan dilakukan bulan depan tersebut, ia diperkirakan akan membuat menyamai rekor legendaris 49-0 milik Rocky Marciano.

Mayweather menghadapi badai kritik sejak pada awal pekan ini setelah  mengumumkan bahwa ia akan menghadapi Berto di Las Vegas pada 12 September, untuk mengamankan tempatnya di buku sejarah. Petarungan ini disebut-sebut akan yang menjadi terakhir bagi Mayweather.

Namun pada Kamis, raja kelas welter tersebut menjawab dan menyerang balik kritik-kritik tersebut.

Mayweather, yang pertarungan besarnya dengan Manny Pacquiao pada Mei dinilai banyak orang sebagai kegagalan, menegaskan bahwa pertemuannya dengan Berto memiliki daya tarik tersendiri.

"Saya mendapat kritikan," kata Mayweather. "Mereka berkata tidak seorang pun di olahraga akan membeli pertarungan ini. Saya memilihnya karena ia merupakan petarung yang menarik," katanya seperti dikutip dari AFP.

Mayweather juga menepis anggapan bahwa ia semestinya memilih mantan juara dunia dua kali asal Britania Amir Khan, yang diyakini merupakan lawan yang lebih tangguh dan beberapa kali berkonfrontasi dengan petinju AS itu.

"Berapa banyak kejuaraan yang telah dimenangi Khan, dua. Berto juga memiliki dua (gelar juara)," kata Mayweather.

Mayweather dan Berto bertemu di Los Angeles pada Kamis untuk melakukan konferensi pers, untuk meluncurkan hitung mundur terhadap pertandingan itu.

Tidak ada pembicaraan kotor pada konferensi pers, namun kedua petinju telah saling beradu tatapan di depan podium.

Berto (30-2, 23 KO) berterima kasih kepada Mayweather untuk kesempatan ini dan pelatihnya Virgil Hunter menghabiskan lebih banyak waktu di podium untuk memuji Mayweather, ketimbang berbicara mengenai petinjunya sendiri.

Sementara itu Mayweather menepis kritik mengenai taktik bertarung bertahannya saat melawan Pacquiao di awal tahun ini, yang gagal memenuhi harapan banyak orang.

"Pekerjaan saya adalah untuk keluar dan menjadi pemain catur, dan itulah yang saya lakukan. Saya menemukan cara untuk menang," ucapnya.

Mayweather sementara itu menegaskan kembali pada Kamis, bahwa pertandingan bulan depan merupakan pertarungan terakhirnya -- sebuah klaim yang menurut para komentator memiliki peluang 50-50 seandainya sang petinju ditawari pertarungan dengan nilai kontrak yang besar.

(H-RF)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015