Ambon (ANTARA News) - Komisi D DPRD Maluku akan mengidentifikasi berbagai persoalan kekurangan infrastruktur pendukung di SMA unggulan Siwalima Ambon yang selama ini dikeluhkan para guru bersama siswa.

"Sebagai langkah awal, kami akan mengundang Kepala SMA Siwalima untuk rapat dengar pendapat guna menginventarisir semua kekurangan di sana," kata Ketua Komisi D DPRD setempat, Suhfi Madjid di Ambon, Senin.

Kemudian komisi akan menggandeng Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku untuk bersama-sama meninjau ke lokasi sekolah tersebut guna mendata berbagai persoalan yang terjadi.

Suhfi mengakui, pihaknya sudah menyusun agenda dalam pekan ini termasuk memanggil pimpinan SMA Siwalima untuk rapat koordinasi dan terkait peninjauan.

"Tentunya berbagai kekurangan infrastruktur di sana segera dibenahi, seperti kerusakan sejumlah komputer hingga masalah keterlambatan pembayaran uang saku siswa yang bersumber dari APBD provinsi," ujarnya.

Wakil Ketua DPRD Maluku Richard Rahakbauw menyatakan prihatin dengan kondisi SMA unggulan Siwalima Ambon yang sangat minim sarana pendukung dan tidak memadai serta banyak ditemukan kerusakan bangunan.

Misalnya pada bagian asrama putera yang dibangun sejak tahun 1994, tidak berfungsi lagi karena sebagian besar bangunannya rusak dan bocor tetapi tidak pernah direnovasi Dinas Pendidikan dan Kebuadyaan Provinsi Maluku.

Kemudian laboratorium kimia dan biologi yang baru dibangun pada 2013 tidak bisa digunakan siswa karena konstruksinya tidak sesuai dengan seharusnya.

"Fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) di asrama puteri juga rusak, padahal baru direnovasi belum terlalu lama karena terkesan dikerjakan asal jadi," tandasnya.

Sehingga ditemukan banyak infrastruktur yang kurang seperti laboratorium teknologi informasi, kemudian hanya empat unit komputer yang berfiungsi dan 30 unit lainnya rusak.

Para guru juga mengeluhkan pagar sekolah yang dibangun terlalu rendah sehingga sering terjadi aksi pencurian barang elektronik milik siswa.

Keluhan lainnya berupa keterlambatan pembayaran uang saku kepada siswa, padahal sudah dianggarkan dalam APBD.

Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015