Wuhan (ANTARA) - Songzi, sebuah kota di Provinsi Hubei, China tengah, dengan cepat berkembang menjadi pusat pembuatan gitar kelas atas, yang menarik minat kuat dari para penggemar alat musik global.
Abraham Wechter, seorang perajin alat musik dawai (luthier) Amerika dengan pengalaman pembuatan gitar selama lebih dari setengah abad, mendirikan sebuah bengkel kerja di Songzi tahun lalu dan memutuskan untuk menetap di sana bersama keluarganya.
Satu hal yang membawanya ke daerah pedalaman kecil itu adalah Hubei Tongxin Musical Instrument Co., Ltd., produsen gitar dalam negeri di China. "Saya telah mengunjungi berbagai pabrik gitar di banyak negara, seperti Jerman, Prancis, Inggris, dan Jepang. Tongxin membuat gitar terbaik yang pernah saya lihat dan dengar untuk ukuran pabrik dengan skala ini," kata Wechter.
"Mereka memiliki komitmen yang tinggi terhadap seni pembuatan gitar. Mereka memiliki kemauan belajar yang serius, dan bekerja keras untuk mencapai level tertinggi," imbuhnya.
Di Tongxin, dibutuhkan waktu sekitar tiga bulan dan lebih dari 200 proses untuk merampungkan setiap gitar kelas atas yang dipesan khusus secara manual. Namun sebelum itu, semua kayu instrumen harus dilepaskan tekanannya melalui pengeringan udara alami selama lebih dari lima tahun.

Guna mempertahankan lingkungan terbaik untuk penyimpanan dan produksi jangka panjang, Tongxin membangun sistem kontrol kelembapan dan suhu proses penuh pertama di China, menjaga kelembapan di kisaran 45 persen dan suhu antara 25 dan 31 derajat Celsius. Douglas John Sparkes, pemilik Auden Musical Instrument Co., Ltd., adalah salah satu pengunjung tahun lalu. Dalam kunjungan itu, dia memesan 3.000 gitar dari Tongxin.
"Kayu adalah makhluk hidup. Kayu hanya bisa memberikan performa akustik terbaik di lingkungan yang stabil," kata Wang Fenghua, manajer umum Tongxin.
"Kita harus merasakan kekuatan, kekerasan, dan karakteristik akustik kayu dengan sentuhan untuk memastikan akurasi sonik," katanya.
Standar ketat dan kestabilan kualitas pembuatan gitar di perusahaan itu telah membuatnya dikenal luas di pasar kelas atas global.
Pada 2024, Tongxin mengekspor 12.000 buah gitar ke pasar luar negeri, dengan harga pabrik untuk model terbaik mencapai 59.800 yuan (1 yuan = Rp2.302) per buah, menghasilkan nilai output tahunan sebesar 150 juta yuan.
Sejak 2024, lebih dari 80 delegasi klien dari puluhan negara, termasuk Swiss, Austria, Belanda, Amerika Serikat (AS), Kanada, Malaysia, dan Thailand, telah mengunjungi dan menjalin kemitraan jangka panjang dengan perusahaan tersebut.

Douglas John Sparkes, pemilik Auden Musical Instrument Co., Ltd., adalah salah satu pengunjung tahun lalu. Dalam kunjungan itu, dia memesan 3.000 gitar dari Tongxin
"Dalam membuat gitar, mereka memiliki perhatian yang luar biasa terhadap detail. Mereka ingin semuanya dikerjakan dengan benar. Komitmen itulah yang membuat mereka menjadi orang-orang yang hebat untuk diajak bekerja sama, dan membantu mereka membuat produk yang hebat," kata pembeli asal Inggris tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, total 11 perusahaan manufaktur alat musik, termasuk Tongxin, telah didirikan di kawasan industri budaya dan kreatif Songzi, yang kini mengirim gitar ke hampir 20 negara di seluruh dunia.
Hubei Eastman Musical Instrument Co., Ltd. merupakan produsen gitar yang didirikan di Songzi pada Agustus lalu. Berkat bantuan para pejabat setempat, perusahaan itu menyelesaikan pendaftaran izin usaha dan persiapan awal lainnya hanya dalam beberapa hari.
"Layanan proaktif dan layanan door-to-door yang diberikan oleh pemerintah sangat menyentuh hati kami. Kami dapat merasakan tekad Songzi untuk mengembangkan industri gitarnya," ujar Ke Dehua, manajer umum perusahaan itu.
Diperkirakan bahwa nilai output gitar di Songzi pada 2025 akan mencapai 800 juta hingga 1 miliar yuan. Seiring kota itu terus mempercepat pengembangan industri gitar kelas atas, nilainya mungkin akan mencapai 2 miliar yuan dalam kurun tiga tahun, menurut pemerintah setempat.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.