Revitalisasi tari tradisional Reba dalam sistem pendidikan di China
Rabu, 17 September 2025 16:17 WIB
waktu baca 3 menit
LHASA, 17 September (Xinhua) -- Tari Reba adalah bentuk tari dengan drum, serta perpaduan seni pertunjukan yang mengintegrasikan penceritaan, menyanyi, menari, dan akrobatik. Pada 2006, tari ini dimasukkan ke dalam daftar warisan budaya takbenda nasional China gelombang pertama.
Lhasa (ANTARA) - Tari Reba adalah bentuk tari dengan drum, serta perpaduan seni pertunjukan yang mengintegrasikan penceritaan, menyanyi, menari, dan akrobatik. Pada 2006, tari ini dimasukkan ke dalam daftar warisan budaya takbenda nasional China gelombang pertama.
Di Xizang, pendidikan seni tradisional kini diajarkan secara sistematis di sekolah-sekolah. Di Sekolah Menengah Kejuruan dan Teknik Lhasa No. 2, Tari Reba dimasukkan ke dalam kurikulum regulernya. Di sekolah dasar dan pusat pendidikan estetika di Lhasa, kursus Tari Reba ditawarkan kepada anak-anak. Di beberapa sekolah, langkah-langkah dalam tari tradisional ini menjadi bagian dari kegiatan olahraga di jam istirahat.
Tari Reba, yang kaya dengan makna historis, sedang dihidupkan kembali melalui gerakan energik dari para siswa di dataran tinggi itu.
Siswa berlatih Tari Reba di Sekolah Menengah Kejuruan dan Teknik Lhasa No. 2 di Lhasa, Daerah Otonom Xizang, China barat daya, pada 9 September 2025. (Xinhua/Zhang Xiaoyu)Siswa berlatih Tari Reba di Sekolah Menengah Kejuruan dan Teknik Lhasa No. 2 di Lhasa, Daerah Otonom Xizang, China barat daya, pada 9 September 2025. (Xinhua/Zhang Xiaoyu)
Siswa berlatih Tari Reba di Sekolah Menengah Kejuruan dan Teknik Lhasa No. 2 di Lhasa, Daerah Otonom Xizang, China barat daya, pada 9 September 2025. (Xinhua/Zhang Xiaoyu)Anak-anak mendengarkan guru Nyima Drolma (tengah) yang memaparkan sejarah perkembangan Tari Reba saat istirahat dari latihan Tari Reba di Sekolah Menengah Kejuruan dan Teknik Lhasa No. 2 di Lhasa, Daerah Otonom Xizang, China barat daya, pada 9 September 2025. (Xinhua/Tenzin Nyida)
Anak-anak mendengarkan guru Nyima Drolma (tengah) yang memaparkan sejarah perkembangan Tari Reba saat istirahat dari latihan Tari Reba di Sekolah Menengah Kejuruan dan Teknik Lhasa No. 2 di Lhasa, Daerah Otonom Xizang, China barat daya, pada 9 September 2025. (Xinhua/Tenzin Nyida)Siswa berfoto bersama guru Nyima Drolma (tengah) di Sekolah Menengah Kejuruan dan Teknik Lhasa No. 2 di Lhasa, Daerah Otonom Xizang, China barat daya, pada 9 September 2025. (Xinhua/Zhang Xiaoyu)
Siswa berfoto bersama guru Nyima Drolma (tengah) di Sekolah Menengah Kejuruan dan Teknik Lhasa No. 2 di Lhasa, Daerah Otonom Xizang, China barat daya, pada 9 September 2025. (Xinhua/Zhang Xiaoyu)Siswa berlatih Tari Reba di Sekolah Dasar Percobaan Lhasa di Lhasa, Daerah Otonom Xizang, China barat daya, pada 11 September 2025. (Xinhua/Jigme Dorje)
Siswa berlatih Tari Reba di Sekolah Dasar Percobaan Lhasa di Lhasa, Daerah Otonom Xizang, China barat daya, pada 11 September 2025. (Xinhua/Jigme Dorje)Seorang siswa berlatih Tari Reba di sebuah pusat pendidikan estetika di Lhasa, Daerah Otonom Xizang, China barat daya, pada 13 September 2025. (Xinhua/Jigme Dorje)
Seorang siswa berlatih Tari Reba di sebuah pusat pendidikan estetika di Lhasa, Daerah Otonom Xizang, China barat daya, pada 13 September 2025. (Xinhua/Jigme Dorje)Siswa berlatih Tari Reba di sebuah pusat pendidikan estetika di Lhasa, Daerah Otonom Xizang, China barat daya, pada 13 September 2025. (Xinhua/Jigme Dorje
Siswa berlatih Tari Reba di sebuah pusat pendidikan estetika di Lhasa, Daerah Otonom Xizang, China barat daya, pada 13 September 2025. (Xinhua/Jigme Dorj
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.