Jakarta (ANTARA News) - Suasana los penjual daging di pasar Kramat Jati terlihat lengang akibat aksi mogok para pedagang daging sapi sejak Minggu (9/8), namun mereka akan kembali melakukan aktivitas jual beli pada Kamis (13/8).

"Besok sudah jualan lagi, tapi hari ini masih mogok," kata seorang pedagang daging sapi yang enggan disebutkan namanya, Rabu.

Dia mengatakan aksi mogok para pedagang disebabkan harga daging yang tak kunjung turun usai lebaran.

Hingga saat ini, harga daging sapi per kilogram dapat mencapai Rp130.000. Padahal, saat menjelang lebaran harga berkisar dari Rp90.000-Rp120.000/kg.

"Jualan juga nggak untung, nggak usah jualan saja," lanjut dia, menambahkan ada sekitar 150 penjual daging sapi di pasar Kramat Jati.

Menurut sang pedagang, kebanyakan pembeli yang dirugikan atas aksi mogok ini adalah para pemilik warung nasi yang biasa membeli dalam jumlah besar untuk dimasak dan dijual kembali.

"Ada sih yang nanya-nanya, kebanyakan yang beli tukang nasi, kalo beli untuk makan sendiri cuma sedikit."

Di salah satu sudut kios daging pasar Kramat Jati tertempel pengumuman surat edaran dari Asosiasi Pedagang Daging Se-Jabodetabek (APDS) berisi kesepakatan aksi libur tidak berjualan selama empat hari, mulai Minggu (9/8) hingga Rabu (12/8).

APDS juga meminta para pemilik tempat jagal hewan untuk melakukan hal serupa.

Di pasar Kramat Jati tidak ada satu pun pedagang daging sapi yang beraktivitas. Meski ada beberapa pedagang, mereka hanya duduk-duduk di kios sembari bercengkrama dengan teman-temannya.

Di tengah aksi mogok dagang penjual daging sapi, masih ada beberapa pedagang daging kambing dan ayam yang berjualan.

Pedagang daging ayam potong, Iwan, mengatakan aksi mogok penjual daging sapi tidak serta merta membuat pembeli beralih pada daging ayam karena harga ayam juga ikut naik.

"Dari Rp28.000 sekarang Rp45.000, habis lebaran biasa harga turun tapi ini tetap naik, mahal dari kandangnya," kata Iwan.

Sementara itu, pedagang daging kambing Taufik mengatakan harga barang jualannya tetap stabil, yakni kisaran Rp110.000/kg. Aksi mogok rekan-rekannya pedagang daging sapi diakui Taufik berpengaruh pada peningkatan jumlah pembeli di kiosnya. "Lumayan, dua kali lipat."

Sebelumnya, pemerintah mengizinkan Badan Urusan Logistik untuk mengimpor 50.000 sapi siap potong demi menstabilkan harga di pasar yang tak kunjung turun.

Sembari menunggu sapi siap potong tiba di Indonesia pada akhir Agustus, Bulog mengadakan operasi pasar demi menjaga suplai yang terganggu akibat aksi mogok penjual daging sapi.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015