Alat deteksi yang kami miliki memperlihatkan angin saat ini berhembus dari wilayah Australia yang membawa udara dingin dan kering,"
Bandung (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, Jawa Barat, menyampaikan suhu dingin pada malam hari musim kemarau di Bandung raya merupakan dampak hembusan angin dingin dan kering dari dataran Australia.

"Alat deteksi yang kami miliki memperlihatkan angin saat ini berhembus dari wilayah Australia yang membawa udara dingin dan kering," kata Muhamad Iid petugas Prakiraan Cuaca, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung di Pos Observatori Geofisika Lembang, Bandung Barat, Kamis.

Ia menjelaskan, suhu dingin malam hari pada musim kemarau di Bandung pernah mencapai suhu terendah yakni 15,8 derajat celsius pada Juli, sedangkan normalnya berkisar 17 derajat celsius.

Menurut dia, dinginnya suhu udara di Bandung karena adanya hembusan angin yang kencang serta dingin dan kering dari wilayah daratan Australia.

"Di Australia sendiri kini sedang terjadi musim dingin," katanya.

Terkait akhir musim kemarau 2015, kata dia, akan berlangsung cukup lama akibat adanya fenomena alam yang disebut El Nino.

Ia menjelaskan fenomena alam tersebut akibat adanya kenaikan suhu muka laut di Samudera Pasifik dibandingkan suhu muka laut di perairan Indonesia yang relatif lebih dingin di bagian timur.

"Ada hal yang positif dari El Nino ini karena suhu muka laut perairan Indonesia di bagian barat relatif cenderung hangat sehingga ada pembentukan awan-awan hujan," katanya.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015