Singaraja (ANTARA News) - Siswa SMA Negeri 1 Singaraja atas nama I Putu Eka Surya Aditya (17) meraih medali emas dalam kontes matematika internasional di Singapura digelar selama lima hari, 31 Juli sampai 4 Agustus lalu.

"Lomba tersebut diselenggarakan EMC Union salah satu organisasi yang rutin menyelenggarakan kontes matematika," kata Kepala Sekolah SMAN 1 Singaraja, Putu Eka Wilantara di Singaraja, Jumat.

Ia mengatakan, siswa asal Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Buleleng itu sebelumnya terpilih menjadi anggota 11 siswa wakil dari Indonesia di ajang Internasional, setelah menyisihkan 80.000 siswa dari seluruh Indonesia.

Dikatakan selama berkompetisi, anak didiknya harus bersaing dengan 145 peserta dari 15 negara di belahan dunia dan akhirnya berhasil menjadi satu dari tiga wakil Indonesia yang meraih medali emas. "Sementara dua wakil lain yang menerima medali emas berasal dari SMA di Jakarta," kata Eka.

Menurut Eka Wilantara, prestasi yang didapatkan siswanya itu merupakan hasil dari pembelajaran yang dilakukan cukup panjang dan penuh perjuangan keras.

Eka Wilantara memaparkan, di dalam menggali potensi siswa, pihaknya memiliki program kelompok siswa penggemar mata pelajaran (KSPM) yang merupakan kumpulan siswa-siswa yang memiliki kegemaran pelajaran sama.

"Pembinaan dilakukan tidak bersifat instan, tetapi secara periodik di mana kami memiliki KSPM yang membina anak-anak yang berminat di bidang studi tertentu," kata dia.

Sementara itu, I Putu Eka Surya Aditya menjelaskan, ia berjuang dalam berkompetisi di tingkat internasional terlebih dalam ajang tersebut, Negara Tiongkok juga mengirimkan delegasinya. "Selama ini negara berpenduduk terbesar di dunia itu selalu menjadi juara dalam ajang matematika tingkat internasional," imbuh dia.

Anak pertama dari dua bersaudara pasangan I Gede Surya Tanaya dan Ni Nyoman Mertayasa ini menambahkan, setiap negara selalu memiliki ciri khas dalam membuat soal matematika.

"Jadi kalau di Singapura membuat soal bertipe analisa yang tidak terlalu panjang namun menghitungnya cukup merepotkan sedangkan di Indonesia analisanya cukup panjang tapi menghitungnya tidak merepotkan."

Lebih lanjut, Eka Surya Aditya menjelaskan, ia sebelumnya mengikuti pelatihan nasional (pelatnas) selama enam hari di Bogor, Jawa Barat.

Dikatakan dirinya menyukai matematika sejak kelas V SD, ketika itu ia tidak menyangka jika ternyata matematika itu mengasyikan dan penuh tantangan. "Suka sejak kecil, bisa dikatakan hobi," imbuhnya.

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015