Jakarta (ANTARA News) - Chen Long harus berjuang keras mengalahkan si tangguh Viktor Axelsen pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2015 di Jakarta hari ini ketika lawannya dari Denmark menekan sang unggulan utama dalam laga  perempat final yang dramatis itu.

Chen merebut game pertama dengan relatif lebih mulus namun pada game kedua Axelsen yang unggulan ketujuh bertahan mati-matian hingga pertandingan berlangsung selama satu jam sebelum disudahi dengan 30-29.

"Saya sudah mulai bersiap menghadapi game ketiga namun untungnya saya merebut game ini," kata Chen kepada wartawan lewat penerjemah.

Juara Tiongkok itu melangkah ke semifinal untuk menghadapi unggulan keempat Kento Momota yang menghentikan wakil Hong Kong Wei Nan 21-6, 21-14.

Momota yang masih berusia 20 tahun dan menjuarai Indonesia Terbuka Juni lalu mengatakan dia tadinya berharap bertemu dengan Axelsen, namun dia siap mengeluarkan segalanya saat menghadapi sang juara bertahan.

"Chen Long adalah unggulan nomor satu, sehingga saya berharap membuktikan diri melawan dia," kata bintang Jepang itu.

Pada tunggal putri, pemain nomor satu dunia Carolina Marin sukses melewati hadangan lawannya yang sejauh ini paling tangguh, unggulan ketujuh dari Tiongkok Wang Shixian, 21-17, 21-19.

Pemain Spanyol itu tidak tampak seperti pemain yang menderita cedera pergelangan kaki karena dengan dingginya melewati Wang yang membuatnya harus berjibaku pada game kedua.

Marin akan menghadapi pemenang pertandingan unggulan sembilan dari Korea Sung Ji-Hyun atau wakil India P.V. Sindhu.

"Saya tak peduli apakah itu Sung Ji-Hyun atau Sindhu," kata Marin percaya diri. "Kita kita akan melihat siapa yang menang nanti."

Juara dunia lima kali Lin Dan dan unggulan kedua Jan O. Jorgensen akan saling berhadapan dalam salah satu pertandingan yang disebut paling seru selama turnamen ini.

Pemenang pertandingan ini kemungkinan akan menghadapi pemain Malaysia Lee Chong Wei yang diperkirakan tidak akan kesulitan menundukkan wakil Hong Kong Hu Yun, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015