Mataram (ANTARA News) - Kebakaran yang melanda kawasan hutan produksi terbatas, pada Rabu (12/8) lalu, di wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Rinjani Barat, Nusa Tenggara Barat, diduga kuat akibat adanya unsur kesengajaan.

Kepala KPH Rinjani Barat melalui Koordinator Pembina Pengamanan Hutan Agus Prayitno kepada wartawan di Mataram, Jumat, mengungkapkan hal tersebut sesuai keterangan yang dihimpun dari sejumlah saksi.

"Dari informasinya, ada dilihat sejumlah oknum sesaat sebelum terjadinya kebakaran, keluar dari dalam kawasan hutan," katanya.

Tidak berlangsung lama setelah para oknum keluar dari dalam kawasan hutan yang berada di wilayah Karang Bongkot, Kabupaten Lombok Utara itu, kemudian kobaran api muncul.

Keterangan tersebut diperolehnya, setelah tim pengamanan KPH Rinjani Barat turun ke lapangan pada Kamis (13/8), guna mengecek kondisi pascakebakaran. "Setelah surat perintah tugas (SPT) diterima, kami langsung turun ke lapangan," ucapnya.

Saat turun ke lapangan, tim mengajak sejumlah saksi yang berasal dari warga setempat dan mengecek ke lokasi kejadian, dan diketahui bahwa kebakaran hutan diduga ulah para oknum yang dimaksud sebelumnya.

"Jadi sebelum terjadinya kebakaran, ada saksi yang melihat para oknum itu melilitkan kain yang bercampur oli ke sejumlah pohon besar, dan tidak menyangka kalau akhirnya akan dibakar," ujarnya.

Sehubungan hal tersebut, setelah mendalami keterangan para saksi, Agus memperoleh dua identitas oknum yang sengaja membakar kawasan hutan. "Sudah ada dua identitas yang kami kantongi, kita akan selidiki dulu di lapangan," ucapnya.

Namun, kata dia, masih ada oknum lainnya yang ikut serta melakukan aksi yang bertujuan untuk membuka lahan tersebut. "Sudah ada oknum yang diduga melakukan, dan kami akan selidiki kebenarannya," ucap Agus.

Sehingga untuk dugaan sementara, disimpulkan bahwa para pelaku berniat melakukan perambahan hutan untuk membuka lahan, dengan modus membakar pohon besar dan memotong pohon kecil. "Dari hasil cek lapangan kami, luasan hutan yang telah terbakar diperkirakan mencapai empat hektare dengan jenis pohon rimba campuran," katanya.

Sehubungan hal tersebut, untuk kebih memastikannya, pihak KPH Rinjani Barat telah berkoordinasi dengan tim identifikasi dari Dinas Kehutanan NTB, guna memastikan terkait luasan hutan yang habis terbakar. "Untuk lebih akurat data luasan hutan yang terbakar, nanti ada tim identifikasi dari dinas provinsi yang bekerja," ucap Agus.

Pewarta: Dhimas BP
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015