Jakarta (ANTARA News) - Di arena pertandingan, mereka adalah musuh bebuyutan tetapi di luar itu, para legendaris ini saling bersahabat.

Taufik Hidayat, Lin Dan, Lee Chong Wei, dan Peter Gade adalah deretan atlet bulu tangkis legendaris yang pernah menduduki puncak peringkat dunia nomor tunggal putra.

Membawa misi yang sama, mereka kompak untuk mengembangkan bulu tangkis agar semakin mendunia.

Meskipun nama besar mereka sudah tidak diragukan lagi, namun mereka masih memendam kegelisahan akan pamor bulu tangkis yang belum menyentuh penjuru dunia.

Olahraga bulu tangkis memang sudah memiliki tempat khusus di hati masyarakat Asia, tetapi di belahan dunia lainnya seperti Eropa, apalagi Amerika, bulu tangkis masih menjadi olahraga minoritas. Popularitas bulu tangkis masih dibawah sepak bola dan tenis.

"Sekarang nama bulu tangkis sudah besar tetapi kami mau lebih besar lagi. Kami ingin memperkenalkan bulu tangkis terutama di luar Asia, seperti di Amerika, Eropa, bahkan di negara dimana orang tidak tahu bulu tangkis," tutur pemain legendaris Indonesia, Taufik Hidayat, di Jakarta, Senin.

Misi mereka, lanjut Taufik, dipertemukan lewat kegiatan Yonex Legends Vision 2015, dimana mereka akan berkunjung ke berbagai negara untuk memperkenalkan bulu tangkis. Juara Olimpiade 2004 itu berharap kegiatan tersebut bisa mendongkrak popularitas bulu tangkis di kalangan generasi muda secara internasional.

"Misi kami mau mengajak anak-anak yang senang bulu tangkis agar termotivasi dan memiliki kemauan untuk menjadi seperti kami. Dan hubungan kami berempat disatukan dengan acara ini," ujar peraih medali emas Juara Dunia 2005 itu.

"Ini tanggung jawab kami berempat untuk masyarakat bulu tangkis di seluruh dunia. Sehingga bulu tangkis bisa lebih populer," kata Peter Gade.

Juara All England itu meyakini bahwa persaingan bulu tangkis akan semakin meluas. Cerita sukses para legendaris tersebut, kata Gade, bisa menjadi inspirasi anak-anak muda. Gade bukan berasal dari negara yang akrab dengan bulu tangkis, tetapi ia bisa membawa nama Eropa dengan segudang prestasinya. Kini, bintang-bintang bulu tangkis dunia yang berasal dari Eropa mulai bermunculan.

"Ke depannya nanti, kami akan melihat lebih banyak lagi pemain bulu tangkis," harap Gade.


Bidik generasi muda

Perjalanan misi legendaris tersebut dimulai di Beijing, Tiongkok beberapa waktu lalu. Di lanjutkan di Jakarta dalam sebuah eksibisi yang digelar di Gedung Bulu Tangkis Asia Afrika, Minggu.

Taufik Hidayat, Lee Chong Wei, dan Peter Gade unjuk kebolehan masing-masing jurus andalan mereka dalam eksibisi yang dihadiri ratusan atlet muda dari berbagai klub dan pelajar. Namun sayang, Lin Dan berhalangan hadir.

Legenda bulu tangkis Indonesia Rudy Hartono, penyandang delapan gelar juara All England, memperkenalkan kemampuan mereka di lapangan. Peter Gade yang dikenal dengan "pukulan tak terduga" memperagakan teknik-teknik pukulan dengan mengundang perwakilan pelajar ke lapangan sebagai lawan main.

Begitu pun Lee Chong Wei yang memiliki serangan cepat dan kuat itu menyajikan jurus andalannya tersebut serta Taufik yang disebut memiliki smes "back hand" terbaik.

"Perlu latihan keras karena meskipun punya power kuat tetapi kalau caranya salah, tidak akan bisa," jelas Taufik sebelum memperagakan aksinya.

Salah satu peserta yang berkesempatan menghadapi Gade, Rachel Allesya (11 tahun), mengaku gembira bisa bertemu dengan idolanya tersebut. "Tadi sempat deg-degan, tetapi saya senang, kapan lagi bisa ketemu," ujar Rachel yang sudah bermain bulu tangkis sejak tiga tahun lalu itu.

Ia mengaku semakin termotivasi untuk menekuni bulu tangkis.

"Saya termotivasi. Melihat pemain dunia sebagai contoh untuk menjadi maju," ujar Rachel yang saat ini bergabung di klub Exist itu.

Pelajaran tentang teknik-teknik bermain bulu tangkis dilanjutkan dengan suguhan eksibisi yang menghibur. Para legendaris tersebut secara bergantian ditantang oleh pemain legendaris Indonesia lainnya, seperti Candra Wijaya dan Rexy Mainaky, pemain muda Antony Ginting dan Ihsan Maulana, serta tak ketinggalan penampilan duet dari ganda putra andalan Indonesia, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan yang baru saja meraih gelar Juara Dunia 2015.

"Eksibisi seperti ini bagus untuk anak-anak," kata peraih tiga kali gelar Juara All England Lee Chong Wei asal Malaysia.

Setelah ini, mereka akan menuju benua Eropa, tepatnya Kopenhagen, Denmark, pada 11 Oktober mendatang.

Chong Wei berharap bisa mewujudkan mimpinya untuk membawa bulu tangkis semakin populer.

"Selanjutnya kami berharap bisa ke Amerika dan negara-negara lain dimana bulu tangkis masih belum populer. Kami ingin orang tahu bulu tangkis," ujar Chong Wei.

Oleh Monalisa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015