Ambon (ANTARA) - Provinsi Maluku melepas ekspor perdana sebanyak 45 ton komoditas perhutanan sosial berupa kopal damar dan rempah-rempah (pala) ke China dan India, sebagai langkah strategis memperkuat kontribusi daerah kepulauan ini dalam perdagangan global.
Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa di Ambon, Rabu menyatakan ekspor perdana ini merupakan wujud nyata keberhasilan program perhutanan sosial dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami bangga karena komoditas hasil hutan bukan kayu dari kelompok tani dan masyarakat hukum adat di Maluku kini bisa menembus pasar internasional. Ini bukti bahwa masyarakat dapat mandiri sekaligus berkontribusi pada ekonomi nasional,” kata Lewerissa.
Baca juga: Kepala daerah dukung percepatan hilirisasi perkebunan nasional
Pada kesempatan ekspor ke India berupa kopal damar mencapai 30 ton dengan nilai Rp570 juta. Komoditas ini berasal dari Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Rambatu di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) sebanyak sembilan ton, Kelompok Tani Hutan Tawena Siwa SBB enam ton, LPHD Morella Maluku Tengah enam ton, serta Kelompok Tani Hutan Sorebang SBB sembilan ton.

Pewarta: Ode Dedy Lion Abdul Azis
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.