Gelar tersebut diberikan kepada pengusaha asal Kudus itu pada Rabu di Gedung BPPT, Jalan MH. Thamrin, Jakarta, yang dilakukan oleh Ketua Majelis Perekayasa BPPT Unggul Priyanto.
Unggul yang juga Kepala BPPT, menjelaskan anugerah yang diterima Jacobus sebagai bentuk penghormatan pada warga negara atas jasanya yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat dan Bangsa Indonesia.
"Jacobus tidak berhenti berinovasi di bidang pencetakan security paper, smart technology yang memproduksi kartu pintar dan label untuk identifikasi produk dan karyawan," kata Unggul.
Selain itu, kata Unggul, Jacobus sanggup memproduksi solar window film yang dikembangkan dengan partikel nano yang berisi elemen optik dan juga berhasil membangun pembangkit listrik bertenaga uap dengan sistem co-generation.
Jacobus telah meraih berbagai penghargaan internasional berkat hasil produk inovasinya antara lain, pembuatan kertas sekuriti dan kertas uang, sistem anti pemalsuan terpadu, smart card, converting, dan engineering yang terpadu.
Di bidang pembuatan kertas, Jacobus telah memproduksi kertas uang lengkap dengan unsur pengaman canggih hologram security thread dan magnetic stripe yang dipakai di kertas uang di seluruh dunia.
"Ini adalah yang pertama di Asia Tenggara yang mampu memproduksinya," kata Unggul.
Di samping kertas uang Rupiah, Jacobus juga telah memproduksi kertas uang untuk Vietnam, Sudan, Nepal, India.
Ia juga adalah perintis pembuatan smart card dan label di Indonesia untuk berbagai aplikasi, seperti kartu telepon seluler, kartu ATM, e-payment sampai e-KTP.
"Dia (Jacobus) juga yang pertama di Asia Tenggara dalam menawarkan sistem anti pemalsuan terlengkap atau Total Security System," ujar Unggul
Di bidang Hologram, perusahaan Jacobus, PT Pura, memperoleh delapan kali penghargaan dari International Hologram Manufacturers Association, menempatkan Pura sebagai salah satu Holografer terbaik di dunia.
Acara penganugerahan tersebut juga dihadiri oleh Presiden RI ke-5 Megawati Soekarno Putri, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Sekretaris Kabinet RI Pramono Anung Wibowo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015
