Bantul (ANTARA News) - Pawai budaya dari 34 kelompok kesenian meramaikan pembukaan Festival Kesenian Yogyakarta 2015 yang digelar di komplek perkantoran Pemda II Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis.

"Pada pembukaan FKY Bantul ini kami adakan pawai yang menampilkan 34 grup kesenian dari 17 kecamatan, masing-masing kecamatan mengirimkan dua grup terbaiknya," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul, Bambang Legowo disela pembukaan, Kamis.

Menurut dia, FKY merupakan festival seni budaya tingkat DIY yang digelar setiap tahun yang sebelumnya dipusatkan di Kota Yogyakarta, namun dalam beberapa tahun terakhir ini FKY juga diselenggarakan di tingkat kabupaten dan kota.

Bambang mengatakan, FKY yang digelar pada 2015 ini merupakan kegiatan ke-27, yang mana FKY di Bantul digelar mulai 21 sampai 26 Agustus 2015 di tiga lokasi yakni Bantul bagian timur, tengah dan barat mewakili masing-masing wilayah.

"Namun untuk pembukaan FKY Bantul digelar di komplek Pemda yang merupakan pusat kabupaten, pawai ini mengambil rute dari komplek Pemda menuju Lapangan Trirenggo, pawai ini memang tidak dinilai tim yuri," katanya.

Ia mengatakan, masing-masing kecamatan di Bantul juga sudah mempersiapkan pawai budaya dalam rangka pembukaan FKY 2015 sejak sebulan terakhir, sehingga pihak kecamatan sudah mengkoordinir untuk dapat menampilkan kelompok terbaiknya.

"Pawai ini juga bagian dari menaikkan tensi kecintaan masyarakat terhadap seni budaya yang ada di Bantul, dengan harapan seni budaya bisa terus bangkit serta meningkat kualitasnya, demi kesejahteraan rakyat Bantul," katanya.

Sementara itu, Bambang mengatakan, penyelenggaraan FKY Bantul dimulai dari wilayah timur yakni Kecamatan Imogiri pada 21--22 Agustus, kemudian wilayah tengah di Kecamatan Sewon pada 23--24 Agustus dan barat di Kecamatan Srandakan pada 25-26 Agustus.

"Dalam kegiatan FKY di tiga kecamatan itu ada pentas seni dan bazar, kemudian tiap kecamatan akan menampilkan potensi budaya yang dimiliki, termasuk dua grup karawitan dari masing-masing kecamatan," kata Bambang Legowo.

Pewarta: Heri Sidik
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015