Garut (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal bersama jajarannya mengecek tempat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyajikan menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai tindak lanjut adanya dugaan ratusan siswa keracunan MBG Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Setelah kita turun ke lapangan, apa yang disampaikan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) ketika rapat-rapat di DPR, ini sudah mulai kita lihat," kata Cucun usai meninjau SPPG di Kecamatan Kadungora, Garut, Jumat.

Cucun bersama Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh, pejabat dari BGN, Kementerian Kesehatan, dan Bupati Garut Syakur Amin meninjau langsung tempat SPPG Yayasan Al Bayyinah 2 di Jalan Raya Rancasalak-Kadungora, Desa Karangmulya, Kecamatan Kadungora.

Baca juga: Bupati Garut segera kumpulkan penyelenggara SPPG bahas kualitas MBG

Cucun bersama rombongan meninjau setiap ruang SPPG, seperti tempat produksi, sanitasi, dan ruangan pengemasan makanan memastikan semuanya sesuai dengan prosedur, terutama dari aspek kebersihan.

Menurut dia, banyak hal yang belum sesuai, di antaranya tempat penyimpanan bahan makanan dan makanan yang sudah jadi berada dalam satu ruangan, begitu juga tempat nasi yang terpisah dengan ruangan utama tempat memasak, hal itu langsung ditanyakan kepada pihak SPPG.

"Kalau lihat tadi, bayangkan saja, sanitasinya saja, sudah kita lihat pembuangan airnya, higienisnya sudah perlu kita pertanyakan," katanya.

Ia menyampaikan segala kekurangan di tempat SPPG itu menjadi bahan evaluasi, dan meminta segera diperbaiki agar pelaksanaannya berlangsung dengan lancar sesuai harapan pemerintah memenuhi kebutuhan gizi anak.

"Kita evaluasi dan saya minta dalam waktu satu bulan perbaiki," katanya.

Ia menambahkan saat ini SPPG tersebut baru dihentikan operasional menyajikan menu makanan yang dimasak mulai hari ini setelah adanya kasus keracunan pada Selasa, (16/9), meski begitu program MBG akan tetap berjalan dengan menu yang disajikan makanan kering.

"Kita beri tenggat waktu sampai Oktober ini selesai, baru ditindaklanjuti lagi, per hari ini disetop dulu," katanya.

Sebelumnya, Cucun bersama rombongan mengecek SPPG Haji Hasan di Kecamatan Kadungora, sebelum akhirnya ke SPPG Yayasan Al Bayyinah 2 yang sajian MBG-nya dipermasalahkan, karena diduga menjadi penyebab keracunan ratusan pelajar di Kadungora.

Baca juga: Bupati Garut: Dapur MBG yang diduga sebabkan siswa keracunan ditutup

Baca juga: Dinkes Garut belum pastikan MBG sebagai penyebab siswa keracunan

Dinkes Garut mendeteksi jumlah korban yang mengalami gejala keracunan di Kecamatan Kadungora sebanyak 657 orang, 19 orang di antaranya dirawat dan saat ini semuanya sudah sehat.

Kejadian itu berawal dari sejumlah siswa yang mengeluhkan sakit, seperti pusing, mual, dan muntah-muntah setelah menyantap makanan yang disajikan di sekolahnya, yakni MA Maarif Cilageni, SMA Siti Aisyah, dan SMP Siti Aisyah, SDN 2 Mandalasari di Kecamatan Kadungora pada Selasa (16/9).

Kondisi siswa tersebut semakin parah, kemudian dilakukan pemeriksaan kesehatan, Rabu (18/9) sampai akhirnya mulai bermunculan siswa dengan mengeluhkan sakit yang sama ke puskesmas. Selanjutnya, dilakukan uji laboratorium sampel makanan yang dikonsumsi siswa.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.