Bandung (ANTARA) - Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menegaskan peran sentral koperasi sebagai pilar utama ekonomi kerakyatan Indonesia, termasuk dalam mendukung visi pembangunan nasional Presiden Prabowo Subianto.

"Presiden Prabowo mengamanatkan agar koperasi menjadi salah satu penggerak utama ekonomi nasional, terutama melalui program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih," kata Ferry dalam Seminar Nasional "Ekonomi Kerakyatan sebagai Implementasi Asta Cita dan Nilai Filosofis Pancasila" di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Jumat.

Ia menjelaskan koperasi harus menjadi badan usaha kolektif yang memberdayakan masyarakat desa, bukan sekadar menjadi obyek pembangunan.

Menurutnya, koperasi berperan penting dalam membangun kemandirian ekonomi dari bawah.

Baca juga: Menkop tegaskan pentingnya pengawasan dalam operasionalisasi Kopdes

"Rakyat kecil, yang lemah dan dhuafa, harus dihimpun dalam kekuatan ekonomi melalui koperasi. Inilah hakikat ekonomi kerakyatan," ujarnya.

Ferry menyampaikan pemerintah tengah menyiapkan pembaruan regulasi melalui Rancangan Undang-Undang Sistem Perkoperasian Nasional guna menggantikan UU Nomor 25 Tahun 1992 yang dinilai tidak lagi relevan.

"Kami ingin koperasi memiliki ruang yang lebih luas. Saat ini ada 22 regulasi yang justru membatasi, termasuk larangan mendirikan bank, rumah sakit, hingga penyelenggaraan umroh dan haji," ucapnya.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.