Indonesia dan Brasil tercatat memiliki laju deforestasi tertinggi"
Jakarta (ANTARA News) - Dalam kurun waktu satu abad terakhir, perubahan iklim telah menyebabkan kenaikan suhu udara global rata-rata 1 derajat Celcius yang berdampak besar terhadap lingkungan seperti mencairnya lapisan es, naiknya permukaan air laut hingga 17 centimeter, serta cuaca ekstrem yang memicu kekeringan, hujan berlebih, banjir dan gelombang panas seperti sekarang.

Terkait hal itu, PT Unilever Indonesia Tbk menggandeng WWF dan masyarakat meluncurkan kampanye "brightFuture" yang fokus utamanya adalah melindungi pohon di Indonesia dan Brasil dengan bergabung melalui situs www.brightfuture.unilever.co.id.

Marketing Director WWF Indonesia, Devy Suradji,  mengatakan tingginya laju deforestasi merupakan salah satu penyebab yang memperburuk perubahan iklim. Diperkirakan, lebih dari 170 juta hektar hutan akan hilang sepanjang tahun 2010 hingga 2030.

"Indonesia dan Brasil tercatat memiliki laju deforestasi tertinggi," kata Devy di Jakarta, Jumat.

Program perlindungan hutan dalam kampanye yang dulu disebut "Project Sunlight" tersebut dilaksanakan di hutan lindung Sesaot di Desa Sesaot, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, NTB yang terletak di bagian Barat Taman Nasional Gunung Rinjani.

Hutan Sesaot adalah daerah tangkapan air dan resapan air yang sangat penting dalam menunjang kebutuhan irigasi dan air minum di Kabupaten Lombok Barat yang berpenduk hampir lima juta jiwa.

Kampanye yang merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan Unilever itu disambut baik oleh Wakil Gubernur NTB Muhamad Amin.

"Kondisi hutan Sesaot saat ini hanya sekitar 48 persen yang kondisinya baik. Dengan kampanye ini maka manfaatnya akan sangat banyak dirasakan oleh kami karena daerah tersebut sangat penting dalam menunjang kebutuhan irigasi dan air minum kami," kata Amin.

Kampanye yang juga diluncurkan di lima negara: Indonesia, Amerika Serikat, Inggris, Brasil, dan India itu juga menggandeng aktivis lingkungan muda, David Immanuel Sihombing, penggagang Garuda Youth Community.

"Setiap orang bisa membuat perubahan. Kami harap kampanye ini membuat masyarakat lebih peduli dan terinspirasi melakukan langkah kecil dalam kehidupan sehari-hari untuk membantu mengatasi perubahan iklim. Hal-hal kecil kalau dilakukan bersama-sama dan terus menerus bisa menciptakan perubahan besar," kata David yang pernah diundang Mantan Wakil Presiden AS, Al Gore itu.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015