...Saya minta seluruh tim Balai Pelestarian Kebudayaan untuk mengecek cagar budaya kita

Badung, Bali (ANTARA) - Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha mengatakan pemerintah memitigasi dampak bencana alam yang berpotensi mempengaruhi keberadaan cagar budaya di tanah air agar kelestariannya tetap terjaga.

“Saya minta seluruh tim Balai Pelestarian Kebudayaan untuk mengecek cagar budaya kita,” kata Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha di sela membuka Festival Barong di Taman Ayun Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu.

Upaya tersebut dilakukan menyikapi perubahan iklim berupa cuaca ekstrem yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk awal pekan ini di sejumlah daerah di Bali dilanda bencana banjir dan tanah longsor.

Di sela kunjungan kerja di Bali, Wakil Menteri Kebudayaan sudah melakukan rapat dengan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XV yang mencakup Bali dan Nusa Tenggara serta jajaran Kementerian Kebudayaan untuk memetakan situs cagar budaya yang rawan bencana alam.

Baca juga: Menteri Kebudayaan sarankan Pamekasan bentuk tim ahli cagar budaya

Saat ini, tim sedang melakukan pemetaan untuk mengantisipasi bencana alam tersebut, imbuhnya.

“Seluruh jajaran Kementerian Kebudayaan di BPK di sini (Bali) untuk terus mencatat, menganalisis cagar budaya yang rawan banjir, gempa dan pohon tumbang,” imbuhnya.

Sebelumnya, banjir besar dan tanah longsor melanda tujuh kabupaten/kota serentak terjadi pada Rabu,10 September 2025 dini hari yang salah satunya dipicu hujan ekstrem sejak Selasa (9/9).

Sementara itu, lanjut dia, sebagai bentuk dukungan pelestarian, pemerintah saat ini sedang melakukan analisis sejumlah objek diduga cagar budaya yang masih banyak ditemukan dan tersebar di sejumlah daerah di tanah air.

Baca juga: Pemerintah sayangkan aksi anarkis yang rusak bangunan bersejarah

“Kami bekerja sama dengan para bupati, wali kota, gubernur juga agar bisa naikkan tingkatnya ke tingkat nasional,” ujar Giring Ganesha.

Selain itu, pelestarian budaya tak benda seperti kesenian tari Barong di Bali salah satunya dilaksanakan melalui pelaksanaan festival kebudayaan.

“Kami juga mendorong dan membuka agar muncul tari baru, ekspresi budaya baru,” imbuhnya.

Baca juga: Cagar budaya, situs makam permaisuri Sultan Iskandar Muda tak terurus

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.