Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) masih mengkaji secara internal rencana integrasi bisnis hilir yang melibatkan tiga subholdingnya, yakni PT Pertamina Patra Niaga, PT Kilang Pertamina Internasional, dan PT Pertamina International Shipping.
"Rencana integrasi bisnis hilir masih dikaji secara internal," ucap Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso ketika dihubungi ANTARA dari Jakarta, Senin.
Kajian tersebut, lanjut dia, berupa proses penyatuan bisnis ketiga subholding, yang mana dalam pelaksanaannya, terdapat tahapan-tahapan prosedural, baik internal dan eksternal, yang harus ditempuh sesuai aturan berlaku.
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengatakan penggabungan tiga anak usahanya itu rampung pada akhir 2025.
Langkah tersebut merupakan upaya Pertamina untuk meningkatkan efektivitas operasional perusahaan.
Simon mengatakan penggabungan ketiga anak perusahaan Pertamina tersebut merupakan prioritas utama Pertamina saat ini, dan telah selaras dengan arah Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Selain penggabungan tiga anak perusahaan, Simon mengatakan pihaknya juga akan melakukan optimasi proses bisnis di seluruh lini bisnis, sehingga setiap aktivitas dapat berjalan lebih efisien dan efektif.
Pertamina, katanya, akan lebih fokus pada bisnis inti Pertamina di bidang minyak dan gas (migas), serta energi baru dan terbarukan.
"Semua langkah tersebut dilakukan untuk menjaga reputasi perusahaan," ujar dia.
Baca juga: Komisi VI DPR mendukung penggabungan tiga subholding Pertamina
Baca juga: Pertamina Patra Niaga meningkatkan layanan melalui SPBU Signature
Baca juga: Pertamina optimalkan kilang dalam negeri untuk jaga pasokan BBM
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.