Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan operasional Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih dirancang secara ideal dan tidak hanya berfungsi sebagai penyalur barang bersubsidi, tetapi juga berperan aktif sebagai pengumpul dan pengelola hasil produksi desa.
Menteri Koperasi Ferry Juliantono menekankan berdasarkan instruksi Presiden, setiap Kopdes harus dilengkapi dengan fasilitas pendukung, seperti gudang dan gerai, agar operasionalnya berjalan secara optimal dan sesuai dengan standar ideal.
“Jadi pembangunan gudang dan gerai itu menjadi sebuah keharusan. Karena ada fungsi koperasi desa itu juga menjadi offtaker (pengumpul), selain sebagai penyedia dan penyalur barang. Jadi harus satu paket,” ujar Ferry usai rapat koordinasi percepatan operasi Kopdes Merah Putih di Jakarta, Senin.
Untuk tahap awal, pemerintah menargetkan 1.000 koperasi yang akan menerima pembiayaan dari bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) maupun Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB). Dana tersebut mencakup modal kerja dan investasi infrastruktur.
Baca juga: Menkop tegaskan pentingnya pengawasan dalam operasionalisasi Kopdes
Ferry menjelaskan bahwa seluruh elemen pendukung telah siap. Kementerian Keuangan telah menyiapkan anggaran, bank Himbara siap menyalurkan dana, dan mitra BUMN turut mendukung pembangunan infrastruktur.
Ia menambahkan bahwa pemerintah juga telah memverifikasi lahan untuk pembangunan gudang dan gerai di berbagai wilayah.
“Lahan untuk pembangunan gudang dan gerai sudah diverifikasi. Tinggal pencairan. Kita mulai dari 1.000 dulu, lalu lanjut ke 20 ribu Kopdes,” kata dia.
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.