Bengkulu (ANTARA) - Gubernur Bengkulu Helmi Hasan meminta masyarakat untuk tidak ragu melaporkan jika menemukan masalah dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Kita pernah merasakan kejadian keracunan akibat MBG di Kabupaten Lebong beberapa waktu lalu, dan tindakan kita cepat, SPPG langsung ditutup sementara, ambulans juga kita kerahkan hingga semuanya sehat kembali," kata Gubernur Bengkulu Helmi Hasan di Bengkulu, Senin.

Baca juga: BGN respons kasus MBG dibungkus plastik di Bengkulu, ini detailnya

Helmi Hasan menegaskan hal itu menanggapi informasi yang menyebut adanya surat pernyataan yang beredar ke orang tua siswa tentang harus siap menanggung risiko yang terjadi di kemudian hari ketika terjadi kasus keracunan terhadap anak yang menerima program MBG dan juga meminta orang tua untuk tidak menuntut jika terjadi keracunan.

Helmi menegaskan pemerintah tidak pernah melarang masyarakat melapor. Sebaliknya, kata dia, laporan warga menjadi informasi awal yang sangat penting agar pemerintah bisa segera mengambil langkah strategis sebelum jatuh korban jiwa.

"Jadi kalau ada kejadian langsung lapor. Ini eranya pemerintahan yang terbuka, kejadian sekecil apapun laporkan," katanya.

Ia mencontohkan saat terjadi keracunan massal pada 27 Agustus 2025 yang menimpa lebih dari 400 pelajar dan guru di Kabupaten Lebong. Laporan cepat masyarakat lah membuat Pemerintah Provinsi Bengkulu dan kabupaten bisa segera mengambil tindakan, sehingga tidak ada korban jiwa.

Baca juga: BGN investigasi kasus keluhan kesehatan akibat MBG di Bengkulu

Baca juga: Wagub Bengkulu minta masyarakat terus dukung program MBG

Sebagai langkah pencegahan, dapur Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Lebong saat ini telah ditutup sementara sambil dilakukan evaluasi dan demi memastikan kejadian serupa terulang kembali.

Berdasarkan data Badan Gizi Nasional Cabang Bengkulu, insiden tersebut merupakan kasus pertama dari 43 dapur MBG yang sudah beroperasi di provinsi ini. Menariknya, dapur yang bermasalah itu baru beroperasi selama dua pekan sebelum kasus keracunan terjadi.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.