Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir berharap Grand Prix Indonesia yang masuk dalam kalender resmi MotoGP menjadi penjenamaan internasional khususnya pada sport tourism.

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kini ikut bekerja sama dengan Injourney dan Danantara untuk mensukseskan GP Indonesia yang berlangsung di Pertamina Mandalika International Circuit mulai 3 hingga 6 Oktober.

"Event ini akan menjadi penjenamaan internasional yang luar biasa untuk warga Indonesia ke depannya. Dan ini masih sampai 2031, jadi kami harus maksimalkan event ini untuk (terus) mendunia," kata Erick Thohir dalam konferensi pers di Gedung Kemenpora, Jakarta, Senin.

"Kami harus menjadi bagian pertumbuhan yang tadi diharapkan oleh bapak presiden dengan pariwisata untuk menjadi bagian yang terus ditingkatkan," katanya.

Baca juga: Menpora berharap GP Indonesia dorong ekonomi hingga Rp4,8 triliun

Pergelaran GP Indonesia yang telah memasuki musim keempat ini nantinya diharapkan bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional hingga Rp4,8 triliun.

Hal tersebut sebelumnya sudah sempat terjadi pada musim 2024, ketika penyelenggaraan GP Indonesia yang telah menarik animo 120.000 penonton bisa memberikan dampak pertumbuhan ekonomi nasional hingga Rp4,8 triliun.

Direktur Utama Injourney Maya Watono mengatakan bahwa GP Indonesia menjadi momentum untuk memperkenalkan Indonesia ke kancah dunia bukan hanya sebagai penyelenggara olahraga namun juga di bidang pariwisata.

"Jadi ini nilainya untuk media sangat luar biasa terlepas dari dampak ekonomi yang dihasilkan. Terutama untuk masyarakat lokal NTB, di mana transfer ilmu dari penyelenggaraan ini seperti marshall itu semua dari lokal NTB, bahkan kami mengirimkan marshall ke luar negeri," ujar Maya Watono.

Saat ini tiket GP Indonesia untuk kategori deluxe dan royal box premium telah terjual habis.

Baca juga: Tiket kategori deluxe dan royal box GP Indonesia terjual habis

Baca juga: InJourney siapkan acara kejutan untuk juara dunia Marc Marquez

Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.