Terjadi erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat pukul 09.39 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 400 meter di atas puncak gunung

Padang (ANTARA) - Pos Gunung Api (PGA) Gunung Marapi melaporkan abu vulkanik gunung api yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, mengarah ke sisi timur pasca-erupsi pukul 09.39 WIB.

"Terjadi erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat pukul 09.39 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 400 meter di atas puncak gunung," kata petugas PGA Gunung Marapi Ahmad Rifandi di Padang, Selasa.

Merujuk data PGA kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur. Letusan gunung api 2.891 meter di permukaan laut (mdpl) ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 6,4 milimeter serta berdurasi sekitar 31 detik.

Baca juga: PGA catat 12 letusan Gunung Marapi hingga 26 September 2025

Saat ini Gunung Marapi masih berstatus Waspada atau Level II. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi antara lain melarang masyarakat, wisatawan, atau pengunjung, berkegiatan di dalam radius tiga kilometer dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).

PVMBG juga mengingatkan ancaman potensi lahar dingin, terutama bagi masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai yang berhulu dari puncak gunung api.

Kondisi tersebut terutama saat terjadi hujan atau musim hujan. Kemudian apabila terjadi hujan abu, lanjutnya, masyarakat diimbau menggunakan masker penutup hidung dan mulut guna menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA).

Baca juga: PGA laporkan abu vulkanik Marapi setinggi 1.000 meter arah barat daya

PGA bersama PVMBG juga terus mengingatkan adanya tumpukan material akibat letusan gunung api tersebut yang menyebabkan munculnya aliran air dan sewaktu-waktu berpotensi terjadinya banjir lahar dingin.

Kondisi tersebut tidak bisa diabaikan karena sangat rentan dan berbahaya, terutama saat hujan dengan intensitas tinggi. Hal yang paling mungkin terjadi yakni banjir lahar dingin seperti peristiwa 11 Mei 2024 yang menelan puluhan korban jiwa.

Baca juga: BNPB rancang sistem EWS terintegrasi antisipasi banjir lahar Marapi

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.