Paling banyak terjadi di lahan mineral seluas 2.855,6 hektare dan lahan gambut 80,2 hektare
Palembang (ANTARA) - Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Kementerian Kehutanan Wilayah Sumatera menyebutkan luasan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) mencapai 2.935,8 hektare hingga Agustus 2025.
Kepala Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Kementerian Kehutanan Wilayah Sumatera Ferdian Kristanto di Palembang, Selasa, mengatakan berdasarkan data analisa citra satelit Kementerian Kehutanan dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), luas karhutla di Sumsel sepanjang Januari-Agustus mencapai 2.935,8 hektare. Paling banyak terjadi di lahan mineral seluas 2.855,6 hektare dan lahan gambut 80,2 hektare.
Ia menjelaskan, terdapat tujuh daerah di Sumsel yang terjadi karhutla, yaitu Kabupaten Musi Banyuasin seluas 855,8 hektare, Ogan Komering Ilir 473,6 hektare, Musi Rawas 362,6 hektare, Ogan Olir 351,1 hektare, Ogan Komering Ulu 265,5 hektare Empat Lawang 164,5 hektare, dan Muara Enim 116,7 hektare.
Baca juga: BNPB: Kebakaran tiga hektare lahan tebu di Sragen berhasil dipadamkan
Kemudian, Kabupaten Lahat 99,2 hektare, Musi Rawas Utara 86,7 hektare, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) 76,7 hektare, Banyuasin 37,8 hektare, Lubuklinggau 27,7 hektare, OKU Timur 15,8 hektare, Pagar Alam 2,1 hektare.
Lalu, Prabumulih, OKU Selatan, dan Palembang yang belum terpantau karhutla dari citra satelit.
"Karhutla di lahan gambut (80,2 hektare) terjadi di 5 daerah, yakni di Banyuasin 13,2 hektare, Muara Enim 11 hektare, Muba 8,9 hektare, Muratara 1,7 hektare, dan paling luas di OKI 45,4 hektare," jelasnya.
Baca juga: BPBD: Sebagian lokasi karhutla di Aceh Barat telah padam
Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.