Seoul (ANTARA) - Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) menegaskan kembali prinsip dasar kebijakan nilai tukar mereka, yaitu tidak memanipulasi nilai mata uang masing-masing dengan tujuan menghambat penyesuaian neraca pembayaran yang efektif atau mendapatkan keuntungan kompetitif yang tidak adil, demikian disampaikan Kementerian Ekonomi dan Keuangan Korsel pada Rabu (1/10).

Kesepakatan ini dicapai setelah serangkaian pembicaraan terbaru antara otoritas keuangan kedua negara, yang terpisah dari negosiasi perdagangan, menurut kementerian itu.

Seoul dan Washington sepakat bahwa setiap kebijakan makroprudensial atau kebijakan arus modal tidak akan menyasar nilai tukar untuk tujuan kompetitif, dan bahwa sarana investasi pemerintah akan berinvestasi di luar negeri hanya untuk tujuan imbal hasil yang disesuaikan dengan risiko dan diversifikasi.

Kedua pihak menegaskan kembali bahwa intervensi di pasar valuta asing (valas) hanya dipertimbangkan jika diperlukan untuk merespons volatilitas yang berlebihan atau pergerakan pasar yang kacau.

Korsel juga setuju untuk membagikan detail bulanan terkait operasi intervensi pasar valasnya, yang saat ini diumumkan dalam basis kuartalan, kepada Departemen Keuangan AS dengan syarat kerahasiaan.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.