Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengisyaratkan adanya pelonggaran impor sapi hidup sebagai upaya untuk mempercepat program swasembada pangan nasional.

Pria yang akrab disapa Zulhas itu mengatakan, pelonggaran ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mengakselerasi swasembada pangan, termasuk di dalamnya kebutuhan protein daging sapi dan produksi dalam negeri.

“Kalau kita tidak mampu, maka dipersilakan siapa pun yang ingin untuk membeli yang sapi betina, jadi di sini bisa melahirkan, breeding. Jadi, kita bisa tidak perlu impor lagi kalau sudah breeding,” ujar Menko Zulhas saat ditemui di kantornya di Jakarta, Rabu.

Selain itu, Zulhas mengatakan upaya lain yang dilakukan adalah memberikan nilai tambah terhadap sapi-sapi tersebut dengan cara penggemukan.

Baca juga: Wamentan: 1,5 juta hektare lahan disiapkan untuk investasi sapi

Lebih lanjut, ia juga menyebutkan pentingnya sapi perah untuk memproduksi susu yang melimpah demi mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Kita kan ada makanan bergizi, perlu susu banyak, jadi perlu juga sapi yang bisa untuk susu. Itu juga silakan, kalau ada pengusaha yang mau mengembangkan sapi susu perah, itu juga dipermudah, dipersilakan (impor), kira-kira itu,” kata Zulhas.

Adapun pemerintah sendiri menargetkan impor sapi perah tahun ini adalah sebanyak 250 ribu ekor. Namun Zulhas menilai kuota tersebut dapat dilonggarkan.

“Ada (kuota), tapi kita longgarkan, silakan saja. Kalau perlu (cantumkan) berapa saja yang mau masuk, misalnya, bikin surat saja ke kementerian terkait,” ujar dia.

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.