Seoul (ANTARA) - Presiden Korea Selatan (Korsel) Lee Jae-myung pada Rabu berjanji akan membangun perdamaian yang dilandaskan pada keamanan yang kuat, seraya menekankan bahwa Korsel harus bergerak menuju pertahanan yang kuat dan mandiri.
"Mencapai perdamaian hanya mungkin dilakukan dengan fondasi keamanan yang kuat, dan bentuk keamanan yang paling dapat diandalkan adalah ketika tidak ada lagi kebutuhan untuk berkonflik, dengan kata lain, itulah perdamaian," ujar Lee dalam sebuah pidato pada peringatan Hari Angkatan Bersenjata ke-77.
Lee menekankan perkembangan demokrasi dan pertumbuhan ekonomi adalah khayalan yang mustahil tanpa adanya perdamaian, seraya mencatat bahwa akan sulit untuk melindungi kehidupan dan keselamatan masyarakat jika suatu negara tidak memiliki kekuatan.
Lee berjanji akan membangun pasukan yang cerdas, elit, dan kuat melalui sistem persenjataan canggih berawak dan nirawak yang terintegrasi seperti robot tempur bertenaga kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), drone otonomos serta sistem rudal pertahanan dan serangan presisi.
Korsel, kata dia, akan memimpin postur pertahanan bersama dengan Amerika Serikat (AS) dengan mengambil alih kembali kendali operasional pasukan Korsel di masa perang dari tangan AS.
Komando operasional masa perang Korsel diserahkan kepada Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dipimpin AS setelah Perang Korea pecah pada 1950 dan berlangsung selama tiga tahun. Seoul kembali mendapatkan komando operasional pada masa damai pada 1994.
Lee berjanji akan secara aktif mendorong industri pertahanan untuk memperkuat pertahanan nasional dan mencapai pembangunan ekonomi secara bersamaan sembari meningkatkan kesejahteraan prajurit dan meningkatkan moral mereka.
Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.