Kabupaten Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bandung, Jawa Barat menargetkan Sekolah Rakyat yang dibangun di wilayah Ciwidey dapat rampung pada Juni 2026 dengan kapasitas hingga 1.000 siswa.
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan pihaknya telah menyiapkan lahan seluas delapan hektare di Ciwidey sebagai lokasi pembangunan.
“Kalau pembangunan tidak disiapkan tahun ini, maka pada tahun ajaran 2025/2026 jumlah siswa akan membludak. Karena itu saya minta Kadis PUTR dan satuan kerja terkait untuk segera mengawal percepatan pembangunan ini bersama dukungan kementerian,” ujar Dadang di Bandung, Rabu.
Dadang menyebut percepatan pembangunan penting dilakukan karena sekolah perintisnya saat ini sudah menampung sekitar 150 siswa.
Baca juga: SR Banyuwangi bertambah perluas akses pendidikan anak keluarga miskin
Ia menuturkan, pembangunan Sekolah Rakyat di Ciwidey diharapkan dapat dimulai sebelum akhir tahun ini agar target 1.000 siswa pada Juni 2026 dapat mengikuti program pembelajaran bisa tercapai.
Selain itu, ia juga telah meminta Kementerian Sosial untuk dapat membangun minimal dua Sekolah Rakyat di Kabupaten Bandung.
“Saya berharap Kabupaten Bandung punya dua Sekolah Rakyat. Karena Kabupaten Bandung itu luas. Satu di Ciwidey, satu lagi nanti di Nagreg,” kata dia.
Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana Strategis Kementerian Sosial, Bisma Staniarto berharap sinergi antara Pemkab Bandung serta Kementerian PUPR dapat mempercepat pembangunan Sekolah Rakyat di Ciwidey sebagai sarana pendidikan yang inklusif dan merata bagi warga Kabupaten Bandung.
“Setiap tahun akan direkrut siswa baru untuk masuk kelas 1, sedangkan untuk tenaga pengajar juga sudah dipersiapkan secara sistematis karena kami juga bekerja sama dengan Kemenpan-RB dan juga Kemendikdasmen,” kata Bisma.
Baca juga: Kehilangan orang tua, Afghan bisa lanjut belajar berkat Sekolah Rakyat
Baca juga: Menko PM Muhaimin harapkan sekolah umum tiru model Sekolah Rakyat
Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.