Jakarta (ANTARA) - Ketua umum Federasi Futsal Indonesia (FFI), Michael Victor Sianipar, menjelaskan alasan pembentukan operator untuk penyelenggaraan Pro Futsal League (PFL) musim 2025/2026.

“Jadi operator liga kita bernama Kompetisi Futsal Indonesia (KFI). Dan itu terhitung musim ini akan punya otoritas untuk menjalankan liga,” kata Michael pada jumpa pers di Jakarta, Rabu.

“Harapannya agar ada pemisahan antara regulator dan operator. Ini mungkin model yang sudah dilakukan di cabang-cabang olahraga lain, seperti sepak bola ada PT Liga-nya (PT I.League), kemudian bola basket juga sama,” lanjut dia.

Baca juga: Kompetisi Pro Futsal League musim 2025/2026 resmi diluncurkan

Selain untuk pemisahan yang jelas antara regulator dan operator, pembentukan KFI juga untuk membuat penyelenggaraan futsal di Indonesia dapat semakin mudah dalam kegiatan bisnis atau komersial.

Selain pembentukan KFI selaku operator liga, Michael juga menjelaskan bahwa PFL musim 2025/2026 tidak menggunakan konsep degradasi. Konsep tanpa degradasi menurut Michael merupakan solusi terbaik untuk penyelenggaraan dan keberlanjutan liga futsal saat ini.

“Pasti ada pro dan kontra. Ada juga kritik yang masuk, “Oh ini, menutup nanti kalau ada klub-klub baru akan sulit, karena lisensinya dipegang hanya sebagian klub saja.” Tapi dalam pengamatan saya, dan ini sifatnya kebijakan yang risiko dan konsekuensinya sudah kita ambil,” tutur Michael.

Baca juga: Meski menang besar, penampilan timnas futsal Indonesia belum memuaskan

PFL musim 2025/2026 yang merupakan edisi ke-20 kompetisi futsal profesional Indonesia akan diikuti oleh 12 klub peserta. FFI sempat membuka slot untuk penambahan dua tim putra, namun sampai batas akhir masa seleksi, tidak ada klub baru yang memenuhi persyaratan.

Putaran pertama PFL musim ini akan dimulai pada 4 Oktober dan berakhir pada 23 November, sedangkan putaran kedua akan dimulai pada 28 Maret 2026 sampai 24 Mei 2026. Final four akan dimainkan pada 5 dan 7 Juni 2026, sedangkan final pada 12 dan 14 Juni 2026.

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.