Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari mengatakan akan ada sanksi bagi para atlet bulu tangkis Indonesia yang terlibat dalam kasus pengaturan skor.
"Kami akan duduk bersama dengan PBSI dan akan menentukan sikap bersama. Apabila memang terjadi pelanggaran tentunya akan ada sanksi," kata Raja Sapta Oktohari kepada awak media di Jakarta, Kamis.
Dia menyampaikan hal itu berkaitan dengan munculnya kasus pengaturan skor yang melibatkan tujuh atlet bulu tangkis Indonesia. Tiga atlet di antaranya merupakan atlet nasional sedangkan sisanya atlet yang dibesarkan oleh klub.
"Pasti kami mengambil langkah-langkah terkait match fixing yang dituduhkan. Kami masih berprasangka karena belum tahu itu dasarnya apa," katanya.
Dia mengatakan, jika para atlet terbukti bersalah maka opsi sanksi yang diberikan akan disampaikan setelah berkoordinasi dengan PP PBSI.
Baca juga: BWF hadirkan coaching clinic bulu tangkis bersama Greysia Polii
Oktohari menegaskan bahwa praktik pengaturan skor tidak boleh terjadi dalam olahraga, tidak hanya di cabang bulu tangkis namun semua cabang olahraga.
Menurutnya, harus ada ketegasan yang dihasilkan dari kesepakatan bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga, KOI, dan juga semua pengurus cabang olahraga sehingga hal yang tidak diinginkan itu tidak terjadi lagi.
Dia mengatakan, dalam melaksanakan tata kelola olahraga di Indonesia selalu diperhatikan oleh organisasi yang levelnya lebih tinggi Komite Olimpiade Asia, Komite Olimpiade Internasional, dan federasi internasional.
Oleh sebab itu, setiap kasus pengaturan skor dalam olahraga di Indonesia harus segera ditanggapi atau ditangani oleh pihak terkait.
Baca juga: Putri KW geser Gregoria dalam daftar peringkat dunia
Baca juga: Alwi Farhan naik empat peringkat ke posisi 17 dunia
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.