Jakarta (ANTARA) - PT Central Finansial X (CFX) menyampaikan bahwa model regulasi kolaboratif Indonesia mendapat sorotan positif di panggung internasional TOKEN2049, yang merupakan konferensi kripto global tahunan yang tahun ini diadakan di Singapura.
“Pendekatan (model regulasi kolaboratif) ini telah mendorong pertumbuhan industri aset kripto nasional dan membuat Indonesia berpotensi menjadi pusat perdagangan aset kripto di Asia Tenggara,” ucap Direktur Utama CFX Subani dalam keterangan resmi, di Jakarta, Kamis.
Dia menerangkan bahwa agenda TOKEN2049 dimanfaatkan untuk memperkenalkan keunggulan industri aset kripto Indonesia di mata dunia.
Menurut Subani, Indonesia memiliki keunggulan kompetitif yang terletak pada kerangka regulasi yang akomodatif dan kolaboratif. Selain itu juga ekosistem aset kripto dinilai lengkap dengan kehadiran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai regulator, Bursa CFX, lembaga kliring, lembaga kustodian, dan Pedagang Aset Keuangan Digital sebagai penyelenggara perdagangan.
“Partisipasi dalam TOKEN2049 sekaligus menjadi wujud komitmen Bursa CFX dalam memajukan industri aset kripto Indonesia. Kami ingin menunjukkan kepada pelaku industri aset kripto global bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat perdagangan aset kripto di kawasan Asia Tenggara,” katanya.
Subani menilai pendekatan regulasi kolaboratif yang diterapkan Indonesia sejalan dengan tren pasar global. Kini, tren tersebut bergerak dari lingkungan aset kripto yang belum teregulasi menuju ekosistem teregulasi dan terpercaya.
Pada kuartal kedua 2025, lanjutnya, pasar spot lokal yang telah teregulasi berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 6,9 persen, berbanding terbalik dengan pasar spot global yang belum teregulasi justru mengalami penurunan sebesar 27,7 persen pada periode yang sama.
Kepercayaan terhadap pasar domestik yang teregulasi ini dinilai berkorelasi langsung dengan lonjakan jumlah konsumen aset kripto. Data OJK memperlihatkan jumlah konsumen aset kripto telah mencapai 16,5 juta per Juli 2025. Angka tersebut mengalami kenaikan 27,10 persen jika dibandingkan posisi akhir Januari 2025 yang baru mencapai 12,9 juta
Seluruh capaian ini disebut masih terjadi di fase awal pertumbuhan industri yang sekaligus menunjukkan masih terbukanya ruang sangat luas untuk pertumbuhan di masa mendatang. Karena itu, Bursa CFX dinyatakan bakal fokus pada pendalaman pasar melalui pengembangan ragam produk bernilai tambah dan perluasan use case aset kripto.
"Kami akan mendorong inovasi dalam menjadikan aset kripto sebagai solusi keuangan digital yang lebih luas, seperti stablecoin berbasis rupiah untuk meningkatkan likuiditas dan penggunaan transaksi remitansi lintas negara, serta optimalisasi penggunaan aset kripto sebagai jaminan dalam melakukan pinjaman,” ungkap dia.
Lebih lanjut, peluang bagi investor global untuk berpartisipasi disebut sangat terbuka lebar, berkat dukungan regulasi suportif yang memungkinkan individu maupun entitas asing berinvestasi di pasar aset kripto Indonesia.
“Kehadiran Bursa CFX di TOKEN2049 diharapkan dapat menarik minat para pelaku industri global untuk tidak hanya melihat Indonesia sebagai pasar untuk bertransaksi, tetapi juga menjadi bagian dari ekosistem serta turut berpartisipasi secara aktif dalam pengembangan industri aset kripto nasional,” ujar Subani.
Baca juga: Bitazza dan Fuse.io Luncurkan Aplikasi Web3 Inovatif di Token2049
Baca juga: Investor kripto diingatkan fokus strategi berbasis data, bukan momen
Baca juga: Tokocrypto: RI jadi pasar kripto terbesar kedua di Asia-Pasifik
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.