Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu merawat seorang anak lelaki berusia enam tahun terduga menderita kecacingan.
"Pasien anak ini bersama dengan ibunya diantar langsung oleh petugas dari Puskesmas Kampung Delima dengan dugaan kecacingan," kata Kasi Pelayanan RSUD Rejang Lebong Wendra Aprizal di Rejang Lebong, Kamis.
Dia menjelaskan, dari informasi yang diberikan petugas Puskesmas Kampung Delima dan keluarga pasien, anak ini mengalami keluhan demam kurang lebih satu minggu, buang air besar atau BAB tidak normal, mencret, dan informasi dari pihak keluarga ada cacingnya.
Pasien anak yang berinisial FA tersebut berasal dari Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Curup Utara. Saat tiba di RSUD Rejang Lebong, langsung dibawa ke UGD dan ditangani oleh dokter spesialis anak.
Baca juga: IDAI sebut tanah jadi media utama tularkan kecacingan pada anak
"Langkah-langkahnya dilakukan pemeriksaan menyeluruh, kemudian rontgen, cek laboratorium dan gejala klinis. Kesimpulannya tadi pasien disarankan untuk menjalani perawatan sementara di RSUD Rejang Lebong," terangnya.
Sejauh ini kondisi anak yang diduga menderita kecacingan itu, menurut dia, dalam kondisi baik, tidak mengkhawatirkan serta diawasi dokter spesialis anak. Sedangkan untuk mengetahui apakah anak itu menderita kecacingan atau tidak masih menunggu hasil diagnosa keluar hingga beberapa hari ke depan.
"Kalau saat ini masih dugaan atau suspek infeksi bakteri, apakah itu dari cacing atau hal lain belum diketahui, karena dari hasil labnya terindikasi memang ada infeksi, kita tunggu saja hasil pemeriksaannya keluar," tegas Wendra.
Titin Sumarni (35) ibu dari FA mengatakan anaknya itu sudah tiga kali diketahui mengeluarkan cacing saat buang air besar.
"Saat buang air besar di sungai itu terlihat ada cacing sebesar kelingking. Kami biasa buang air besar di sungai, karena rumah kami tidak ada kakus," kata Titin.
Dia bersama suaminya menumpang di perumahan transmigrasi di Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Curup Utara, di mana keseharian mereka bekerja sebagai buruh tani dengan penghasilan pas-pasan.
Baca juga: PHBS kunci kecacingan dapat dihindari pada semua kelompok usia
Baca juga: Pentingnya "WASHED" untuk mengentaskan kecacingan
Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.