Sawahlunto (ANTARA News) - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mendukung produk pengrajin yakni songket Silungkang dari Sawahlunto, Sumatera Barat, agar bisa diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia.

"Pemerintah memang sedang merintis agar songket pada umumnya bisa mengikuti jejak batik untuk mendapat pengakuan UNESCO sebagai warisan budaya dunia," kata Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Emilia Suhaimi di Sawahlunto, Sabtu.

Pihaknya memberikan dukungan penuh terhadap upaya pelestarian terhadap songket khususnya Silungkang Sawahlunto. Sebab, menurut dia, upaya pelestarian akan memberikan dampak yang positif bagi berkembangnya pengrajin KUKM di wilayah itu.

"Nanti kick off untuk songket agar bisa mengikuti jejak batik akan dilaksanakan pada Oktober di Palembang," katanya.

Pihaknya sendiri menyatakan siap untuk membantu mempromosikan songket Silungkang ke pasar yang lebih luas.

Songket tersebut, kata Emilia, harus diintegrasikan pada para pelaku mode agar bisa terus mengikuti perkembangan zaman.

"Songket ini sudah mulai dilirik jaringan mode Shafira dan akan berpameran di Paris dan New York," katanya.

Ke depannya, ujarnya, Kementerian Koperasi dan UKM siap menjadikan songket dari sebuah nagari di Sawahlunto itu sebagai salah satu andalan promosi bagi produk KUKM baik di dalam maupun di luar negeri.

Songket Silungkang punya ciri khas tenunan dasarnya yang berwarna merah tua, hijau tua, atau biru tua.

Motif ragam hiasnya dibentuk dengan benang mas, perak, juga benang berwarna lainnya. Ada dua macam kain songket, yaitu kain songket ragam hias benang berwarna emas dan kain songket ragam hias bukan dari benang berwarna emas.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015