Lebih dari 400 personel tim SAR gabungan bekerja siang dan malam selama 24 jam

Jakarta (ANTARA) - Lebih dari 400 personel gabungan Basarnas, TNI-Polri, BPBD, PMI, relawan, dan berbagai instansi terkait, bekerja siang dan malam selama 24 jam dalam operasi pencarian korban ambruknya mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan operasi SAR dilaksanakan dengan sistem bergantian, melibatkan penggunaan teknologi pendeteksi korban hingga alat berat untuk evakuasi jenazah.

“Lebih dari 400 personel tim SAR gabungan bekerja siang dan malam selama 24 jam,” kata Suharyanto dalam rekaman suara konferensi pers yang diterima di Jakarta, Jumat.

Di hadapan puluhan pewarta di tenda media center darurat itu, dia menjelaskan bahwa tim lapangan menggunakan berbagai peralatan khusus, mulai dari search cam flexible Olympus, Xaver 400 wall scanner, hingga multi search leader.

Baca juga: RS Bhayangkara Surabaya terima empat jenazah korban Al Khoziny

Seiring hasil asesmen terakhir yang tidak lagi menunjukkan tanda-tanda kehidupan, kata dia, pencarian kini berfokus pada evakuasi jenazah.

BNPB juga mengerahkan dukungan logistik dan peralatan, termasuk 200 kantong jenazah, 250 set alat pelindung diri, serta alat berat berupa crane, excavator breaker, dump truck, hingga mobil ambulans.

Menurut dia, anggaran operasional alat berat disiapkan untuk mendukung pencarian selama sepekan. Selain itu BNPB sudah menyalurkan insentif operasional bagi personel SAR gabungan agar misi berjalan optimal.

Baca juga: Operasi SAR Ponpes Al Khoziny masuk tahap evakuasi korban meninggal

“Kami terus maksimalkan pencarian, setiap perkembangan hasil operasi akan disampaikan tiga kali sehari,” ujar Suharyanto.

Berdasarkan data sementara per Jumat (3/10) pukul 11.45 WIB, jumlah korban terdampak mencapai 166 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 111 orang telah ditemukan dengan rincian 14 orang masih dirawat inap, 89 orang pulang, dan sembilan orang meninggal dunia.

Korban luka dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan, antara lain RSUD RT Notopuro Sidoarjo, RS Siti Hajar, RS Delta Surya, RS Sheila Medika, RS Unair, RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya, serta RS Sakinah Mojokerto.

Baca juga: Grand Syekh Al Azhar sampaikan duka atas tragedi di Ponpes Al Khoziny

Baca juga: RMI NU Jatim bantah eksploitasi santri dan bantuan di Al Khoziny

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.