..batik tidak hanya bernilai estetika tinggi, tetapi juga memiliki makna mendalam sebagai simbol identitas, pengetahuan tradisional, serta filosofi kehidupan masyarakat Indonesia.

Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar RI (KBRI) Washington mewujudkan diplomasi budaya Indonesia dan memperkuat pengakuan dunia atas batik sebagai warisan budaya tak benda Indonesia yang telah diakui UNESCO pada 2009 dengan merayakan Hari Batik Nasional.

“Batik bukan sekadar kain; batik adalah seni hidup yang terbentuk melalui berabad-abad pertukaran budaya, menopang kehidupan jutaan orang, dan melambangkan jati diri Indonesia yang abadi,” kata Duta Besar RI untuk AS Indroyono Soesilo dalam siaran pers KBRI Washington di Jakarta, Jumat.

Seperti diketahui, 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional Indonesia untuk menandai pengakuan dunia terhadap batik sekaligus mendorong upaya pelestariannya bagi generasi mendatang.

Menurut KBRI, penyelenggaraan Hari Nasional Batik di kantor pusat Bank Dunia pada tahun ini merupakan yang kedua kalinya setelah diadakan pertama kali pada 2023, di mana acara tahun ini menampilkan kekayaan tradisi Nusantara melalui seni tekstil, musik, tari, kuliner, serta kerajinan tangan Indonesia.

Perayaan tersebut juga memberi kesempatan kepada para pengunjung untuk menikmati beragam ekspresi budaya Indonesia, termasuk pertunjukan gamelan, angklung, dan kulintang oleh komunitas diaspora Indonesia di kawasan District of Columbia, Marylang, dan Virginia (DMV).

Acara tersebut juga menampilkan lokakarya batik yang memberi kesempatan bagi pengunjung untuk mempelajari proses pembuatan batik secara langsung, menggunakan malam dan pewarna, serta pameran batik dengan beragam motif yang menghadirkan wawasan tentang keragaman pola dan filosofi batik dari berbagai daerah di Indonesia.

KBRI juga menyampaikan bahwa batik dan tekstil Indonesia juga dipelihara dan ditampilkan di berbagai institusi budaya terkemuka di AS, seperti George Washington Univeristy Textile Museum dan Metropolitan Museum of Art di New York yang masing-masing memiliki koleksi permanen batik dan tekstil Indonesia.

Selain itu, Yale University Art Gallery di New Haven, Connecticut, sedang menampilkan pameran bertajuk “Nusantara: Six Centuries of Indonesian Textiles” pada 12 September 2025 – 11 Januari 2026, yang memuat koleksi tekstil Indonesia yang disebut sebagai koleksi paling lengkap di belahan bumi Barat.

Smithsonian Institution menyimpang artefak batik dalam koleksi antropologinya, yang menegaskan batik sebagai warisan budaya Indonesia yang mendunia.

Batik merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang diakui oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009 sebagai Mahakarya Warisan Budaya Lisan dan Takbenda Kemanusiaan (Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity).

Pengakuan tersebut menegaskan bahwa batik tidak hanya bernilai estetika tinggi, tetapi juga memiliki makna mendalam sebagai simbol identitas, pengetahuan tradisional, serta filosofi kehidupan masyarakat Indonesia.

Sejak pengakuan tersebut, 2 Oktober selalu diperingati sebagai Hari Batik Nasional sebagai bentuk apresiasi dan kebanggaan terhadap batik sebagai simbol persatuan, kreativitas, dan kearifan lokal bangsa Indonesia.

Baca juga: Titi Kamal bangga pakai batik sebagai identitas bangsa

Baca juga: Batik, empati, dan diplomasi sosial Indonesia di era tanpa batas

Baca juga: Hari Batik di Ukraina: Diplomasi budaya dan gelar profesor ke Dubes RI

Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.