Dengan hadirnya Sekolah Rakyat Terintegrasi 75, anak-anak Papua diharapkan dapat memperoleh pendidikan yang layak

Jayapura (ANTARA) - Sekolah Rakyat Terintegrasi 75 hadir menjadi harapan baru bagi anak-anak Papua untuk mendapatkan akses pendidikan dasar dan menengah yang lebih luas.

Kepala Sekolah Rakyat Terintegrasi 75, Abigael Alami di Jayapura, Sabtu, mengatakan pada tahun ajaran baru pihaknya menerima sebanyak 100 siswa baru, terdiri atas 50 siswa jenjang SD dan 50 siswa jenjang SMP yang berasal dari berbagai kabupaten di Papua, termasuk Kota Jayapura.

"Dengan sekolah terintegrasi tersebut maka keberadaan sekolah ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat pemerataan pendidikan di tanah Papua," katanya.

Menurut Abigael, Sekolah Rakyat tidak hanya menampung siswa baru, tetapi juga menjadi wujud nyata dari upaya kolaborasi pemerintah daerah dan pemangku kepentingan dalam memberikan kesempatan belajar yang setara bagi anak-anak Papua.

Baca juga: Kemensos nyatakan 160 Sekolah Rakyat sudah beroperasi per September

"Kami sangat bersyukur atas dukungan fasilitas Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Papua di mana kini 100 anak-anak dapat bersekolah di lokasi sementara," ujarnya.

Dia berharap adanya tambahan tenaga guru agar proses belajar dapat berjalan lebih maksimal.

"Dengan hadirnya Sekolah Rakyat Terintegrasi 75, anak-anak Papua diharapkan dapat memperoleh pendidikan yang layak, terjangkau, dan berkualitas sebagai bekal menghadapi masa depan," katanya.

Sementara itu, Asisten Bidang Pemerintahan Setda Provinsi Papua, Yohanes Walilo, mengatakan Pemprov Papua memberikan dukungan penuh terhadap keberadaan sekolah tersebut.

Baca juga: Mensos paparkan fasilitas siswa Sekolah Rakyat di Banyuwangi

"Sekolah Rakyat Terintegrasi 75 merupakan bagian dari program strategis untuk membangun kualitas sumber daya manusia di Papua," katanya.

Menurut Walilo, pemerintah melihat sekolah ini sebagai langkah konkret membuka akses pendidikan bagi anak-anak Papua.

"Kami berkomitmen untuk memastikan keberlanjutan fasilitas, tenaga pendidik, dan dukungan lainnya agar sekolah ini berkembang,” ujarnya.

Baca juga: Mensos tersentuh perjuangan ibu tunanetra di Sekolah Rakyat Banyuwangi

Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.